Ketika sampai di Xander Mall, anak anak menatap berbinar bangunan di depan mereka. Kenzi yang melihat itu menitikan air matanya, begitu polos sekali anak anak itu.
"Sayang, jangan nangis!" Lirih Dava memeluk Kenzi dari belakang.
"Bahagia mereka begitu sederhana."
"Iya kamu jangan nangis, sekarang kita bikin mereka seneng yah." Ucap Dava mencium pipi Kenzi.
"Yaudah ayo!" Ucap Kenzi semangat.
Memang cepat sekali berubah mood bumil satu ini!
"Anak anak ayo masuk, jangan jauh jauh ya dari ibu panti sama om om itu." Ucap Kenzi memberi peringatan sembari menunjuk anak buah Dava yang berdiri di belakang mereka.
"Em kak meleka siapa kok selem?" Celetuk salah satu anak kecil yang di gandeng sama anak yang lebih besar darinya.
"Bodyguard kak Dava, mereka yang akan jagain kita." Ucap Kenzi tersenyum lembut.
Lalu mereka memasuki Mall milik Dava, lagi lagi anak anak di buat berdecak kagum ketika sampai di dalam. Xander Mall bisa di katakan mall paling mewah di daerah Jakarta, terdapat tujuh lantai dengan lantai teratas terdapat rooftop yang diubah menjadi beberapa cafe yang sering di kunjungi anak muda dan keluarga untuk menghabiskan waktu bersama dengan di suguhkan langsung pemandangan jakarta. Meskipun besar dan luas Xander Mall tetap mengutamakan kebersihan dan keamanan bagi para pendatang.
"Wah besal banget." Ucap Mila polos.
"Tapi kok sepi." Ucap gadis berumur dua belas tahun dengan mengernyit bingung.
"Iya sudah di boking Dava jadi kalian bisa bebas mainnya." Jelas Kenzi.
"Wah berarti kak Dava punya uang banyak dong." Ucap anak cowo berambut keriting.
"Iya suami kaka ini sultan!" Ucap Kenzi sombong.
"Sultan?" Beo Mila
"Iya sultan."
"Apa itu sultan?"
"Orang yang punya uang buanyakkkkk banget meskipun udah di pakai buat beli barang apapun itu tapi gak habis habis itu namanya sultan." Ucap Kenzi sedikit meringis takut salah ngomong.
"Wah Zidan mau jadi sultan!" Seru Zidan semangat.
"Boleh, Zidan harus rajin belajar biar pinter biar bisa kejar cita cita kamu terus jadi orang sukses biar bisa banggain ibu panti sama yang lainnya juga." Ucap Kenzi lembut mengelus rambut Zidan dengan sayang.
"Kalian juga seperti itu, harus belajar yang rajin biar jadi orang sukses, jangan kecewain ibu panti dan kaka kaka pengasuh kalian ya sayang?"
"Iya kak!" Seru mereka
"Kalian mau kemana dulu?" Tanya Kenzi.
"MAINN!!" Seru mereka.
"Boleh ayo kita ke lantai empat." Ucap Kenzi menggiring mereka ke salah satu lift.
"Em sepertinya lift nya tidak muat untuk kita semua." Ucap Kenzi menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Yah terus gimana kak?" Tanya anak cowo yang kira kira umurnya 9 tahun itu.
"Gimana kalau sebagian ada yang naik eskalator dan sebagian naik lift." Ucap ibu panti.
"Boleh sih tapi saran Kenzi kalau yang naik lift anak anak yang masih kecil di atas tujuh tahun boleh naik eskalator." Ucap Kenzi.
Bagaimana pun dia takut jika anak kecil menaiki eskalator, tau sendiri lah tingkah anak kecil seperti apa. Kalau satu masih tak apa lah ini puluhan, Kenzi hanya kasihan kepada para pengasuh dan bodyguard Dava pasti mereka kualahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SWEET HUSBAND
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA! ] Judul awal My Boy Dava Alexander seorang pengusaha muda, tampan, arogan, dan posesif terhadap sang istri. Yah dia sudah mempunyai istri yaitu Kenzi Lucia Miller seorang wanita cantik bak bidadari yang berhasil membuat se...