Part 45 - Force

886 111 15
                                    

Artist: Tomorrow by Together

Judul: Force

Agensi: Bighit Ent.

Sumber URL: Youtube

Hanya mencantumkan keterangan biar tidak ada kesalahpahaman. Bukan copy right atau apalah hanya biar tambah feel saja dalam membaca cerita saya. Tidak ada keuntungan komersial oke? So fun..

.

.

.

.

Cairan merah pekat menggenang di sekitar mayat Daniel. Berbeda pada zombie -zombie lainnya. Yeonjun mengamati mayat Daniel dengan perasaan bersalah. Sesekali rasa mual menghampirinya ketika aroma anyir yang pekat merasuk ke penciumannya melalu celah-celah yang dibuat oleh telapak tangannya, menutupi hidung beserta mulutnya.

Awan mendung menghiasi hatinya yang berkabung. Lagi-lagi dia kehilangan temannya. Ia tak kuasa menahan air matanya yang kini membasahi kedua pipinya. Tidak, Yeonjun tak cengeng dia hanya terbawa oleh suasana hatinya. Zombie-zombie yang telah bermutasi sedemikian rupa mulai menyerang dari berbagai arah. Sehun melindungi Yeonjun dari jauh dengan menembakan peluru ke arah zombie yang hendak menerkamnya.

Hyunjin dan Dita bekerja sama membasmi zombie yang melompat dari atap. Yeonjun masih mematung dengan pandangan kosong, menatap mayat Daniel seakan-akan tidak ada sesuatu yang bisa dia tatap selain itu.

Bahkan dia tidak mendengarkan seruan Soobin yang melantunkan namanya. Dia masih terduduk, bersandar pada dinding. Kedua matanya terpejam, deru napasnya tidak beraturan. Changbin dan Beomgyu yang melihat kondisi Yeonjun seperti orang trauma.

Namun keduanya berhenti dan jatuh terduduk, memandang ke atas Yeonjun. Di sana ada dua zombie mutasi yang memandang ke arah Yeonjun dengan tatapan lapar. Air liurnya menetes hingga mengenai rambut pink soft milih namja rubah yang diincarnya.

Yeonjun memegang rambutnya dan melihat air liur berwarna hijau pekat serta membawa aroma tak sedap. Dia pun mengadah, kedua netranya menangkap dua zombie yang memandangnya buas. Ia pun tersenyum, dirinya hendak berlari atau sekedar menghindar. Namun kakinya seperti mati rasa.

Dia memang suka membunuh dan bersenang-senang. Namun saat menyaksikan seorang teman terbunuh karena dirinya. Tubuh Yeonjun akan kehilangan kendali dari otaknya. Meskipun dalam pikirannya memerintahkan untuk berlari, tetapi tubuhnya tidak merespon apa-apa.

Soobin melompat menghindar sabetan ekor makhluk mengerikan yang kata Vernon adalah ayahnya. Dia setengah tidak percaya, tetapi melihat kenyataan sebelumnya jika ayahnya telah menjadi zombie. Soobin tidak bisa untuk tak mempercayai bila yang melawannya adalah salah satu dari malaikat hidupnya.

Monster tersebut terus menyerangnya secara membabi buta. Tidak membiarkan Soobin untuk sekedar mengambil napas. Pergerakan yang dilakukan namja kelinci itu hanya sekedar naluri alami saat terancam bukan dari gerakan sengaja untuk menghindar. Kedua matanya terlalu bertumpu pada sosok yang kini dalam bahaya sehingga tidak dapat memprediksi gerakan dari makhluk mengerikan itu. 

Soobin hanya mengandalkan naluri. Dia melompat, merunduk, menyamping, dan salto menghindar dari amukan monster. Setelah itu tubuhnya terdiam karena menyadari tak ada bahaya yang mengancam. Soobin mengalihkan atensinya ke monster yang menatapnya. Namun tidak berniat untuk melayangkan serangan.

GROAAAA..

Monster itu mengaum keras hingga membuat kaca-kaca gedung pecah berkeping-keping. Soobin menggertakkan gigi dan menghentakkan sepatunya hingga mengerluarkan kilatan cahaya, kemudian bergerak secepat kilat mengayunkan pedang laser nya.

Don't Be Afraid [Soojun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang