Don't Be Afraid [Soojun]

Part 7 - Anak Ayam

Mentari nampak merangkak naik tepat dengan arah jarum jam 12. Terik panasnya begitu menyengat hingga membakar ubun-ubun kepala. Seseorang pasti enggan berlama-lama di bawah terik sang surya yang makin mengganas. Namun bagaimana dengan zombie? Pasti tidak akan berpengaruh sama sekali.

Jaringan kulit pada zombie telah mati beserta sebagian saraf yang menghubungkan organ inti. Mereka hanya dikuasai rasa lapar. Makan dan terus makan. Tak ada yang namanya kenyang di kamus para zombie.

Dalam keheningan , kedua mobil yang dikendarai Soobin dan kawan-kawan melesat membelah jalanan kota. Sesekali menabrak beberapa zombie yang berlalu lalang di jalanan. Tadi mereka sempat melihat seorang yeoja yang berjalan tertatih-tatih meminta tolong pada mereka.

Namun yeoja itu hanya mendapatkan kepulan asap sebelum tubuhnya terkoyak oleh para zombie. Bukannya mereka tak punya rasa kemanusiaan, tetapi yeoja tersebut telah terinfeksi. Andai saja Soobin tak memberi tahu Taehyung yang hendak menolong. Mungkin tim Suga telah berubah menjadi zombie.

"Binbin, berhenti di situ dong." Pinta Taehyun kepada Soobin sembari menunjuk ke arah gedung apartement. "Buat apa?" Tanya Soobin. Jika tak penting ia memilih untuk tidak mengindahkan permintaan Taehyun.

Taehyun menghela napas ,kemudian menunjuk ke salah satu balkon apartement seseorang. Soobin melihat ada sebuah kain putih yang berkibar layaknya bendera bertulis sebuah pesan. "Help me?" Yeonjun bertanya-tanya karena dia sempat mengikuti atensi Soobin.

Soobin menghela napas gusar, saat hendak menancap gas. Taehyun secara tiba-tiba turun dari mobil dan berlari ke arah gedung apartement. Soobin memukul stir kasar, kemudian mengambil katananya. "Kalian tunggu sini!" Titah Soobin sebelum menyusul Taehyun.

Dia berusaha untuk memelankan langkahnya saat memasuki lobi gedung itu. Hening tetapi berbahaya. Soobin melirik ke kiri dan ke kanan, kewaspadaannya sangat tinggi karena kondisi gedung yang aneh.

Tiba-tiba sebuah tangan menarik jaketnya hingga bersembunyi di antara lemari dan dinding. Beruntung Soobin menyadari jika itu adalah Taehyun. Bisa-bisa ia membunuh Taehyun karena mengejutkannya.

Setelah itu Taehyun menunjuk ke salah satu ruangan yang pintunya penuh bercak darah. Di lantai nya pun ada genangan darah segar.

"Ssst.. itu ruangan penuh zombie. Aku berpikir jika ada orang jahat yang menunggu seseorang membawa kendaraannya dan masuk ke sini. Lalu dia membuka pintu itu, jadi zombie itu akan menyerang orang yang masuk." Jelas Taehyun seraya berbisik

Soobin mengangguk paham, kemudian melempar sebuah buku yang berada di lemari ke arah pintu tersebut. Seketika pintu itu terbuka, memang sengaja tak di kunci dan di buat renggang agar mudah membukanya. Betul yang dibilang Taehyun. Ada orang yang sengaja melakukannya.

Beruntung Soobin tak jadi melewati pintu itu jika bukan karena Taehyun yang menariknya. Puluhan zombie keluar dari ruangan yang rupanya ruang manajer. Zombie-zombie itu tak berniat ke arah mereka justru menuju salah satu pintu yang tiba-tiba tertutup.

Para zombie itu berusaha masuk dengan terus menghujam pintu itu dengan tubuh mereka dan dorongan. Alhasil pintu itu terbuka dan terdengar beberapa suara teriakan dan erangan. Beberapa yang selamat lari menuju pintu keluar. Namun na'as mereka diterkam oleh zombie-zombie yang kelaparan.

Taehyun menutup matanya enggan menyaksikan. Soobin justru memperhatikan zombie-zombie yang mengoyakkan isi perut, kemudian memakannya. Ada juga yang menarik tangan salah satu mangsa hingga putus. Darah menodai seluruh lantai.

Setelah itu Soobin berbisik ke Taehyun. "Maksudmu ke sini apa?" Tanya Soobin meminta jawaban. "Emm.. ada temenku di sini. Dia sempat bilang jika dirinya sakit, jadi dia istirahat di apartementnya ya di sini." Jawab Taehyun dengan mata yang tertutup rapat.