Part 27 - Mine

1.1K 148 24
                                    

Jangan lupa klik tanda bintang di pojok kanan sebelum membaca.

Happy Reading.

-----------------------------------------------------------------------

Namja bersurai lemon tersebut nampak tenang seakan terbebas dari rasa malunya tadi siang. Saat ini dia tengah bersandar di bahu Soobin. Namja kelinci itu tak keberatan justru ia mengelus-ngelus kepala Yeonjun.

Yeonjun memejamkan kedua matanya menikmati sentuhan lembut seorang Choi Soobin. Taehyun yang berada di belakang keduanya, mencebikkan bibirnya. "Huft.. selalu saja." Gerutunya seraya melipat lengan.

Beomgyu mendengarnya, kali ini dia tak hibernasi karena ada crush-nya di samping. Ia mencubit pelan pipi Taehyun yang langsung disambut delikan tajam si empu. Taehyun memanyunkan bibirnya kemudian menarik kencang rambut Beomgyu.

"Aduh..aduh kok ditarik sih.. Botak gimana ini.." Keluh Beomgyu. Jimin yang duduk barengan dengan mereka hanya menghela napas. Dia tak mempedulikan dua makhluk di sampingnya, kedua matanya memilih untuk menatap sebuah foto yang berisi dirinya dan namja yang paling dicintainya.

Jimin menitikkan air mata. Rasa rindunya amat membuncah. Namun dia tak akan bisa melepas rindunya karena orang yang dicintai nya telah berada di alam yang berbeda. Jimin hanya terisak lirih supaya lainnya tak terganggu.

Jika pada dasarnya peka maka mau di sembunyikan ekspresi kesedihan pun bakalan tahu. Seperti Jungkook saat ini. Ia tengah membelai lembut surai Jimin berusaha menenangkan. Beomgyu dan Taehyun seketika menjadi anak manis karena dipelototin oleh Jungkook. Coba aja kalau nggak dipelototin gitu, dua orang itu mungkin masih bermain jambak-jambakan.

"Sudah.. Jimin. Jangan menangis ya.." Ucap Jungkook dengan nada keibuan. Taehyung yang duduk di sampingnya tersenyum karena melihat kepedulian kekasihnya. Dia tahu rasanya Jimin walau mungkin tak akan sesedih Jimin.

"Ikhlasin Suga, Suga pasti nangis kalau liat Jiminie menangis." Bujuk Taehyung. "Tumben berguna tuh omongan mu. Biasanya unfaedah." Cibir Jungkook. Taehyung menghela napas berat. Pikirannya positif kok, dia mikir jika kekasihnya sedang datang bulan jadinya sensian.

Setelah Jimin berhenti menangis. Mereka kembali pada pikiran masing-masing bahkan dua sejoli yang bak pasangan ini pun tengah saling bercanda ria dengan Jungsoo tentunya. Mereka mirip sebuah keluarga kecil yang bahagia. Padahal hubungan mereka masih terambang udara.

Soobin terlalu menggantungkan Yeonjun. Namun si rubah itu tak keberatan asal dia tahu jika Soobin membalas cintanya walau tanpa status yang jelas.

Yeonjun menciumi pipi tembam Jungsoo. Bocah itu hanya terkekeh, sesekali menarik pelan pipi Yeonjun. Terkadang Soobin menjahili keduanya dengan mencolak-colek sana sini. Telinganya kebal dengan umpatan dan teriakan yang dikeluarkan dua orang yang dia usili. Changbin yang berada di sisi kiri Yeonjun hanya menghela napas.

Dia memalingkan wajah ke luar kaca. Menatap pemandangan kota mati. Hatinya seperti terbakar melihat dua orang itu berinteraksi. Apakah dia cemburu?

"Heh boncel. Muka mu di tekuk gitu sih. Jelek loh.." Ledek Hyunjin melihat temannya cemberut. "Muka mu begitu karena menjadi nyamuk ya?" Timpal Sehun sembari menahan tawa. Padahal dia sendiri juga merasa aneh ketika melihat Soobin dan Yeonjun tertawa senang.

Changbin mendelik tajam ke arah Hyunjin dan juga Sehun. Setelah itu kembali memandang ke luar. Mereka semua tak tahu mau kemana. Minibus ini terus melaju tanpa henti, menembus kegelapan malam.

Rembulan kian tak nampak di langit. Dewi malam sepertinya tengah beristirahat, tak kuasa melihat kota mati yang senantiasa diteranginya. Bintang-bintang kecil pun juga tak terlihat menghiasi langit.

Don't Be Afraid [Soojun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang