Jungsoo memejamkan matanya sembari memeluk Yeonjun yang menggendongnya. Dengkurannya halus, menandakan dia telah menyelam ke alam mimpi. Yeonjun mengulas senyum dan mengelus puncak kepala bocah 4 tahun itu yang seenaknya memanggil dia 'Eomma' tapi tak masalah.
Soobin yang melihatnya tersenyum. Namun buyar seketika saat Taehyung menyuruhnya untuk memapah Sehun. "Bin, papah Sehun. Hyung capek.. gantian ya." Dengan ogah-ogah an Soobin memapah Sehun yang tak bertenaga.
"Iya capek, badan hyung aja krempeng kaya gitu." Ejek Soobin sembari menahan beban Sehun. Dia tak jadi memapahnya melainkan menggendongnya di punggung.
Taehyung menatap sinis ke arah Soobin dan menghela napas. "Mau ngelak tapi bener." Ujarnya. Beomgyu langsung ngakak. Dia tak tahu kalo suaranya tuh seperti toa masjid. Para zombie pun mendekat ke arah mereka.
"Ketawa dikontrol elah." Ucap Suga sembari menjitak Beomgyu yang masih ngakak sampai lompat-lompat di tempat. Beomgyu diam dan mengusap kepalanya yang dijitak. Lalu menembak zombie-zombie yang berdatangan.
Soobin memberikan salah senjata yang dia bawa. Sebuah pedang yang bersih tanpa ada noda darah sedikit pun karena baru digunakan. Taehyung memandang pedang itu dengan binaran di matanya, persis kaya bocah yang di beri mainan.
Yeonjun menembaki beberapa zombie di depannya. Sedangkan Soobin berlindung di belakangnya. Soobin susah mengayunkan katananya gara-gara menggendong Sehun. Sedangkan senjata yang buat nembak, dia kasih ke Jungkook.
Changbin menatap salah satu petugas yang mati. Dia melihat senjata yang digenggam petugas tersebut. Changbin langsung mengambilnya dan menembaki zombie-zombie yang hendak menyerangnya. Hueningkai hanya bersantai sembari menggendong Yuna. Jika ada zombie mendekat, tinggal dia tusuk dengan pisau di saku celananya.
Mereka semuanya sibuk memusnahkan zombie-zombie yang berdatangan. Kecuali Jimin yang menyipitkan matanya yang sipit itu. Dia melihat Ryujin dan Hyunjin yang mengobrak-abrik sebuah tas.
Setelah itu Hyunjin mengambil sebuah peledak yang dia tarik pengamannya dan melemparkannya ke kerumunan zombie. Soobin menegok ke arah Ryujin yang menyuruh mereka semua ke sana.
"Ayo kita ke sana!" Perintah Soobin sembari menunjuk ke arah Ryujin dan Hyunjin yang masuk ke salah satu ruangan. Saat semuanya telah masuk. Soobin menurunkan Sehun dan mengobati luka kaki si anak ayam. Sehun sebenarnya sudah pulih dari sakitnya. Namun gara-gara serangan zombie di kereta tadi. Kakinya jadi kegores serpihan kaca.
"Shh.. perihh, bin." Keluh Sehun saat Soobin meneteskan obat antiseptik ke lukanya. "Tahan aja, aku pelan-pelan kok hyung." Kata Soobin dengan nada lembut. Dia lupa kalau lagi kesal dengan namja yang diobati nya.
Sehun menatap wajah Soobin yang serius ngobatin lukanya. "Manis.." Ujarnya pelan.
PLAKK..
"Anjir.." Sehun tiba-tiba ditampar oleh Soobin. "Kok ditampar sih bin?" Tanyanya. "Maaf hyung. Aku kira kesambet setan ni ruang kesehatan." Jawab Soobin tanpa rasa bersalah dan melanjutkan melilitkan perban.
Saat ini mereka berada di ruang kesehatan yang disediakan oleh pengelola stasiun. Anehnya di sini tak disediakan kotak obat, hanya ranjang dan peralatan tidur. Untung Soobin membawa kotak obat di tas yang ia bawa.
Setelah melilitkan perban. Soobin beralih ke Changbin yang lengan nya tergores oleh pisau yang dibawa Hueningkai. Tadinya mau membunuh zombie. Namun Hueningkai justru menggores tangan Changbin yang memegang pundaknya.
Soobin dengan telaten membersihkan darah yang mengalir dan meneteskan obat merah. Lalu memberi perban ke lengan Changbin. Setelah itu Soobin mengecek kondisi di luar dari ventilasi. Dia hanya tinggal jinjit sedikit, udah keliatan kondisi di luar. Maklum tubuhnya tinggi kaya tiang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Be Afraid [Soojun]
Fanfiction[LENGKAP] Suasana yang awalnya tenang kian memburuk saat berita menyebar tentang wabah zombie yang perlahan melahap seisi kota. Apakah mereka semua selamat atau justru akan menjadi sekumpulan pemakan daging manusia itu? Soojun Shipper-!! Homophobic...