Part 31 - Ansan

869 135 9
                                    

Rembulan bersinar terang di kanvas hitam kelam bersama bintang-bintang kecil yang bergermelap di atas sana. Menyoroti sebuah minibus yang melaju dengan kecepatan tinggi. Menghantam beberapa zombie hingga terpental ataupun terlindas.

Soobin telah mengambil alih kemudi karena Hyunjin nampak tak enak badan berkat melihat aksi sadis Yeonjun dan dirinya. Sedangkan Taehyung, mereka semua takut jika terjadi kecelakaan.

Akhirnya dia lah yang mengemudikan minibus ini dengan bar-bar. Ia tak segan-segan melindas atau menembaki zombie-zombie yang menghalangi lajunya.

Mereka semua telah menempuh perjalanan hampir 4 jam. Namun mereka belum tiba juga di tempat tujuan. "Bin, kamu tahu Ansan nggak sih?!  Capek ini di dalam minibus." Keluh Beomgyu sembari menggigit rotinya.

"Ya tahu lah. Sabar napa.. biasanya juga molor." Ucap Soobin. Saat ini yang terjaga hanyalah Soobin, Beomgyu, dan Changbin. Ketiganya akan tidur saat sampai di Ansan nanti. "Ck.. diam lah, Gyu. Nanti kau membangunkan semuanya." Changbin jengah dengan keluhan Beomgyu.

Si beruang berkali-kali mengeluh ini dan itu. Bikin pening kepala. Padahal biasanya tak bawel seperti ini karena kerjaannya hibernasi atau makan. Kelakuan persis beruang, sekalinya manusia. Bawel kaya bayi minta dot.

Soobin memijat pelipisnya. Dia lelah tapi tak ada rasa kantuk yang menyerangnya. Ia menatap salah satu zombie yang berjalan gontai. "Ah.. zombie lagi." Katanya sembari mengeluarkan sebuah pistol.

Ia membuka kaca dan menembaki zombie di depan sana. Mayat hidup itu tumbang dengan kepala yang berlubang akibat lesatan peluru Soobin. "Haishh.. kamu kan bisa menghindarinya, Bin." Ujar Changbin. Dia heran kenapa namja kelinci itu bersikap bar-bar.

"Nggak papa, seru aja." Balas Soobin sembari meletakkan pistolnya di dashboard. Dia segera menancap gas karena melihat sebuah papan tempat. Sebentar lagi mereka tiba di Ansan.

"Dah sembari menunggu. Kita main tebak-tebakan yuk!" Ajak Beomgyu. Soobin menggeleng, dia harus berfokus pada jalannya. "Ya udah kita berdua aja."

Changbin mengangguk malas daripada gabut mending main tebak-tebakan sama Beomgyu. "Buah. Buah apa yang nggak punya otak." Si beruang hibernasi memulai permainannya.

"Buah rambutan."

"Salah."

"Buah nangka."

"Salah."

"Terus apa?"

"Semua buah nggak punya otak. Kalau punya ya ngeri dong. Mau makan otak buah? Aku sih ogah." Terang Beomgyu. Changbin menatapnya datar, sedangkan Soobin menahan tawanya. Beomgyu jago bener bikin orang emosi.

Beomgyu memegang dagunya. Memikirkan sebuah pertanyaan lagi. Changbin memandang jengkel. Awas aja sampai dijebak lagi. "Idol apa yang mirip anjing!?" Beomgyu mengeluarkan pertanyaannya.

"Idol mana ada yang mirip anjing." Sanggah Changbin. Dia tak pernah melihat idol yang mirip anjing hanya kelakuan yang mirip anjing. "Ada." Balas Beomgyu sembari melipat tangan. Emang ada yang mirip anjing, di sekitarnya malahan.

"Nggak tahu lah."

"Nyerah nih."

"Iya, Gyu."

"Yeontanjun, awokawok.."

BUGH

"Sakit hyung, jahat."

Yeonjun yang terbangun langsung memukul Beomgyu. Enak aja menjadikannya bahan tebak-tebakan laknatnya. "Jangan pake nama saya juga kali."

Beomgyu mengelus pipinya yang kena pukul. Lebam ini pasti, wajah gantengnya rusak nanti. "Iya maaf, Njun hyung." Dia mengalah, takut babak belur di tangan si rubah. Changbin menahan tawanya ketika melihat Beomgyu yang manyun-manyun kaya kembang perawan habis dimarahin.

Don't Be Afraid [Soojun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang