Suasana kian menegang oleh aksi dua orang yang saling menyerang menggunakan senjata masing-masing. Yeonjun dan Leo nampak bertarung sengit hingga melupakan keberadaan tiga orang lainnya.
Beomgyu yang sedang bersandar di pohon hanya menghela napas panjang dan menatap Soobin yang menghampirinya. "Nggak ditolong tuh kekasihmu?" Tanyanya. Soobin menggeleng. Lantas menjawab, "Ditolong yang ada aku kenapa tebas tuh lasernya."
Jungsoo yang berada di pelukannya senantiasa menatap Yeonjun yang bertarung dengan Leo. Mata bulatnya mengamati setiap pergerakan si rubah hingga laser Leo menggores lengan kiri Yeonjun. "Eomma.. eomma.." Panggilnya.
Soobin melihat Jungsoo yang memanggil-manggil sembari merentangkan tangan ke depan seperti ingin menggapai sesuatu lantas mengikuti arah pandang si bocah. Dia melihat Yeonjun yang meringis kesakitan akibat Leo.
Sedangkan si pelaku tertawa keras hingga memancing para zombie. Yeonjun kesal setengah mati seraya memegang lengan kirinya. Niatnya untuk mencabik-cabik semakin membara. "Soobin jangan bantu aku, lebih baik tangani yang lain." Katanya saat tahu Soobin hendak membantunya.
"Biar aku tangani sendiri hama tikus ini." Lanjutnya. Soobin mengangguk paham dan menebas kepala zombie-zombie yang mendekat. Sedangkan Jungsoo bersama dengan Beomgyu yang bersantai di pohon.
"Sini, dek duduk sama kakak ganteng, yuk!." Ajak Beomgyu. "Nggak mau paman Beom bau." Tolak Jungsoo sembari memegang hidungnya dan mengibaskan tangannya. "Sembarangan kalo ngomong, kakak tuh wangi ya." Sanggah Beomgyu seraya mencium pakaiannya.
Ia pun membisu. Sedangkan Jungsoo tertawa pelan. Setelah itu Beomgyu mengarahkan senapannya ke belakang bocah itu dan menembaki zombie. Jungsoo yang terkejutm sontak berlari memeluknya.
"Diajak dekat nggak mau, pas kepepet baru meluk." Cibir Beomgyu sembari menoyor kepala Jungsoo. "JANGAN TOYOR-TOYOR ANAK KU BEOMGYU!!" Seru Yeonjun seraya menyerang Leo.
Beomgyu langsung mematung di tempat, membiarkan Jungsoo menoyor kepalanya. Biarkan otaknya miring asalkan nyawanya tak melayang di tangan Yeonjun. Mengerikan sekali mukanya kalau lagi ngamuk.
Yeonjun terus melayangkan serangan demi serangan dan akhirnya berhasil memutuskan lengan kanan Leo sebagai pembalasan karena telah melukai lengan anaknya. Setelah itu dia menerjang tubuh Leo hingga tersungkur.
Sang lawan pun tak tinggal diam. Leo menendang perut Yeonjun sekuat mungkin hingga terpental. Si rubah meringis kesakitan seraya memegangi perutnya dan bangkit kembali. Setelah itu dia menyerang Leo.
Soobin yang melihat hal itu hanya bisa diam. Dia telah membumi hanguskan para zombie yang terpancing akibat tawa Leo. Ia terus melihat pergerakan Leo yang nampak tak asing baginya.
Dia mengingat gerakan itu. "NJUN HYUNG, AYUNKAN KE KANAN!!." Serunya tanpa peduli akibatnya. Soobin hanya tinggal menghabisi zombie yang datang terus selesai.
Yeonjun yang menangkap seruan Soobin pun langsung mengayunkan lasernya ke kanan. Alhasil pedang laser Leo terpental jauh. Dia pun tersenyum miring dan membuang pedang lasernya. Ia mengambil sebilah pisau di kantongnya.
"Bermain dengan laser tak seru. Bagaimana dengan ini hm? Hehehehe.." Yeonjun mulai dengan sifat psikopatnya. Leo sama sekali tak gentar. Sedangkan Beomgyu langsung menutup mata Jungsoo dengan dasi yang sempat nyempil di sakunya.
"Ish.. paman, apa-apaan sih huh!?" Jungsoo tak terima matanya ditutup. "Udah nggak papa, demi kewarasan kamu." Kata Beomgyu lalu memangku bocah tersebut. Setelah itu dia menyaksikan Yeonjun yang menindih tubuh Leo.
"Hehehe.. apakah kamu takut?" Tanyanya. Leo berdecih, "Mana mungkin saya takut dengan makhluk cantik seperti mu." Balasnya. Dia tak tahu saja Soobin tengah mati-mati-an menahan hasrat untuk memecahkan kepala si Leo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Be Afraid [Soojun]
Fiksi Penggemar[LENGKAP] Suasana yang awalnya tenang kian memburuk saat berita menyebar tentang wabah zombie yang perlahan melahap seisi kota. Apakah mereka semua selamat atau justru akan menjadi sekumpulan pemakan daging manusia itu? Soojun Shipper-!! Homophobic...