Ini flashback intinya
Nyeritain yang dialami si suga
so happy reading guys
..............................................................................................................................
Suga merebahkan tubuhnya di sofa satunya lagi sembari memejamkan mata. Helaan napas berat pun keluar dari bibir mungil itu. Yeonjun mengernyitkan dahi. Jika ia perhatikan, mata hyung nya ini sedikit sembab.
"Hyung, hyung menangis?" Yeonjun memberanikan diri untuk bertanya. Lainnya pun hanya menyimak, mereka penasaran. "Aku tidak menangis." Jawab Suga sembari tersenyum manis. "Dusta!" Celetuk Jungkook.
Suga menatap sinis Jungkook yang menjulurkan lidah. Dia ingin menggunting lidah itu supaya tidak melet-melet kaya anjing. "Sini, hyung mau cerita." Ujarnya. Sontak semua pun merapat seperti anak-anak yang diceritain cerita dongeng sebelum tidur.
.
.
.
.
---Story---
Di lobi, Suga tengah bercengkrama dengan Jin, Namjoon, dan pacarnya Jimin. Mereka sedang membicarakan tentang proyek studio. Keempatnya tenggelam dalam pembicaraan hingga sebuah suara membuat mereka saling memandang.
"A-ARGHH..TOLONG!!" Erangan memilukan dari salah satu staff yang masuk secara tiba-tiba dari pintu utama. Jin hendak mendekat, tetapi dicegah oleh Namjoon. "Jangan Jinnie, kamu tak lihat luka di lehernya?"
Jin mengamati leher staff itu dan benar, ada luka baru di sana yang terlihat seperti baru dan seperti digigit. Tiba-tiba tubuh staff itu mengejang, beberapa orang yang didekatnya kalang kabut hingga staff itu terbaring tak bernyawa.
Semuanya refleks menutup mata sejenak, kemudian staff itu bangkit dengan pupil yang menghilang dan tatapan kosong itu. Namun diselubungi nafsu. Staff itu mulai menggigit orang di dekatnya.
"KYA!! DIA AWgh menggigit ku!" Seorang yeoja digigit olehnya dan terkapar. Beberapa menit kemudian dia bangkit sama seperti staff tadi. Semua orang histeris dan berusaha menyelamatkan diri masing-masing.
Suga beranjak dari duduknya, kemudian mengabari Jungkook.
"Kook, jangan keluar bahaya."
"Kenap-"
Tttut..ttutt...
Suga mematikan panggilan sepihak, kemudian mengajak ketiganya untuk lari ke parkiran bawah tanah untuk pergi. Di sana banyak sekali orang-orang saling menggigit. "Apa mereka zombie?" Tanya Jimin sembari mengeratkan pelukan pada lengan Suga.
"Sepertinya begitu." Jawab Namjoon. Jin kelihatan lebih panik dari mereka. "Jungkook, Tae sama adik-adik TXT gimana?" Tanya Jin gusar. Dia sempat-sempatnya mengkhawatirkan orang lain. Jiwa ke ibuan sekali, Namjoon tersenyum. "Kalian pergilah, aku akan menolong mereka."
Jin menatap tak percaya. "Tidak, nanti kamu terluka Joonie." Tolaknya sembari mengerucutkan bibirnya. "Jinnie, walau aku tak selamat. Kau harus selamat." Namjoon berkata lembut dan ia yakin jika dirinya tak akan melihat hari esok.
Jin menggeleng brutal. Namjoon mengisyaratkan Suga untuk membawa Jin pergi bersama Jimin. Suga mengerti, lalu menarik keduanya memasuki mobil Namjoon. Kunci sudah ada di tangannya.
Jin memberontak, tetapi cengkraman Suga lebih kuat. "Jin hyung, bekerjasama lah hyung. Aku tak ingin kasar padamu." Kalimat itu sukses membuat Jin diam tak berkutik dan menurut seperti anak kucing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Be Afraid [Soojun]
Fanfiction[LENGKAP] Suasana yang awalnya tenang kian memburuk saat berita menyebar tentang wabah zombie yang perlahan melahap seisi kota. Apakah mereka semua selamat atau justru akan menjadi sekumpulan pemakan daging manusia itu? Soojun Shipper-!! Homophobic...