Naya meyingsingkan lengan baju olahraganya lalu menepatkan tangan disekitar mulut. "Melatiii lo jangan ngada-ngada deh!" Serunya yang gemas sama tingkah semena-mena Jasmine.
Jasmine itu agresif dan barbar, apa yang dia mau harus dia dapetin makanya Naya khawatir kalau Jasmine terlalu ambis buat dapetin Radja.
Jasmine tersenyum manis dan melambai kearah Naya sebelum akhirnya pak Bara datang dengan bola lain ditangannya.
"Maaf atas tertundanya praktek, kita bisa mulai lagi." Karena ada penundaan barusan, maka Jasmine meminta pak Bara mengulang praktek yang artinya point Radja kembali kosong.
Radja menghela nafas pelan, melirik Jasmine yang memiringkan kepalanya dan berbisik. "You're mine." Sinting.
Jasmine terkekeh ngeliat wajah Radja yang sedikit memerah lantaran bisikannya barusan, Jasmine pun berbalik menjauh dari pak Bara begitu pula Radja.
Mereka berdua bersitatap sampai akhirnya praktek basket pun berubah menjadi pertandingan taruhan yang melibatkan perasaan didalamnya, Jasmine sih lebih tepatnya.
Peluit dibunyikan, bola dilambungkan, maka pertandingan taruhan itu dimulai. Jasmine dengan cekatan merampas bola terlebih dahulu dan berlari kearah ring sembari men-dribble bola dengan lihainya, terkekeh manis saat Radja berusaha merebut bola ditangannya.
Skor pertama, dicetak oleh Jasmine membuat lapangan langsung bersorak heboh, pak Bara yang gatau apa-apa kebingungan ngeliat para murid yang excited banget sama praktek kedua muridnya itu.
Nafas Jasmine terengah, sial karena tiba-tiba lengah. Bola yang tadi tinggal dia ambil diudara sontak berpindah pada Radja, pelakunya cuma terkekeh pelan dibarengi sorotan mata yang tajam.
"Shit," umpat Jasmine kala Radja lebih dulu melempar bola menuju ring dan itu masuk!
"Satu sama." Gumam Naya yang gregetan, bahkan sampai ngegigit jarinya lantaran gugup.
Kala bola keluar dari lapangan, Jasmine dan Radja bersitatap sengit dan langsung beradu guna merampas bola satu sama lain yang dilemparkan kembali masuk kelapangan.
"Gak gak, gak ada kata kalah dikamus seorang Jasmine." Monolog Jasmine dan langsung mengerang frustasi kala Radja lagi-lagi sudah mencetak skor. Tinggal satu kali lagi, kalau dia kalah tandanya dia gagal buat ngejadiin Radja pacarnya.
Jasmine memfokuskan diri, meraih bola dan menghindari Radja yang mau ngerebut bolanya, dititik darurat maka Jasmine pun langsung menembak bola pada ring mengakitbatkan skor keduanya imbang.
Nafas Jasmine dan Radja terengah, rambut Jasmine yang tergerai membuat dia dua kali lebih kesulitan. Maka dari itu, Jasmine pun minta waktu berhenti sejenak untuk meminta karet rambut dari adik kelasnya.
"Makasih cantik." Ramah Jasmine mengerlingkan matanya pada gadis yang memberikan dia karet rambut.
"Cantik banget!"
Jasmine terkikik geli, sadar kalau emang para kaum hawa aja sering dibuat kalap sama pesona dia yang bak dewi aphrodite itu. Kalau cewe aja suka sama dia, gak mungkin kan Radja gasuka?
Pergerakan Jasmine yang mengikat rambutnya gak lepas dari penglihatan Radja, kulit leher mulus seputih susu yang dialiri keringat itu kontan membuat dia berdecak malas.
Jasmine, cewe centil yang sialnya cantik.
Radja tentu kaget waktu Jasmine melontarkan taruhan, dia kira Jasmine ini tipe cewe polos karena wajahnya dan bersifat feminim.
Rupanya dia salah besar. Jasmine adalah sosok gadis barbar, agresif, centil dan cantik disaat bersamaan ngebuat Radja juga sedikit tertantang menerima taruhan yang Jasmine ajukan.
"Ok, bisa diteruskan?"
Keduanya mengangguk, pertandingan terakhir pun berlangsung dengan bola yang ada ditangan Radja ngebuat Jasmine menggertakkan giginya gemas.
Sesaat sebelum bola dimasukkan kedalam ring, Jasmine lebih dulu merampas bola dan hendak memasukkan kedalam ring kalau aja tangan Radja gak melingkar diperutnya ngebuat pergerakkan dia terhenti dibarengi dengan seruan menggelegar dari seisi lapangan.
Radja menyeringai, dia pun langsung merampas bola ditangan Jasmine dengan satu tangan dan dengan ini maka pemenang taruhan dimenangkan oleh Jonathan Radja Naraksa.
"Curang." Desis Jasmine tersendat dan mengipasi lehernya dengan tangan bebas.
Radja tersenyum puas dengan lidah yang bermain didinding pipi dalam. "Lo kalah." Ledek Radja mengacak poni tipis Jasmine dan pergi kepinggir lapangan meninggalkan Jasmine yang memerah karena kesal.
Dalam keadaan emosi, dia pun kembali ketepian menghampiri Naya. "Nayyyyyyy!" Rengek Jasmine yang disambut wajah datar oleh Naya. "Apa gue bilang, kalah kan lo."
"AAAAAAA NAYA MAAAAHHH!"
"Dijadiin babu seumur hidup lo sama Radja, mampus."
"NAYA!"
Tbc.
.
.
.
Lanjut? 👁👄👁
HELLO R! ──── · · · · ✦
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] HELLO R!
Teen Fiction𝐓𝐀𝐄𝐇𝐘𝐔𝐍𝐆, 𝐉𝐈𝐒𝐎𝐎 Jasmine Clarabelle Illeona, gadis primadona yang bahkan disukai oleh semua kaum baik adam maupun hawa. Bertemu dengan pemuda pindahan bernama Radja, membuat Jasmine merasakan love at first sight dan berusaha untuk mendob...