Jasmine mengernyit gasuka waktu Radja ngebatesin meja mereka pake buku yang lumayan tebel, maksudnya buat apa gitu? Biar apa?
Fokus Jasmine bukan mengarah pada guru yang tengah menjelaskan materi didepan lagi melainkan pada cowo yang jadi chairmate nya sekarang, kenapa dia bisa secepet itu jadi bucinnya Radja? Efek cowo ini gamain-main, Radja berbahaya buat Jasmine.
Padahal, gak cuma Jasmine yang ngerasa gitu. Radja pun berpikir demikian, Jasmine yang terlalu agresif justru ngebuat Radja jadi tertantang. Jasmine adalah hal berbahaya juga untuk Radja sendiri.
"Jasmine kamu dengar saya?"
"Hah?"
Jasmine mengedarkan pandangannya saat seisi kelas tengah menatapnya, begitupun dengan Radja. Duh, dia kan gak denger apa-apa dan sibuk ngeliat Radja.
"I-itu bu--"
"Sudah saya duga, kamu selalu seperti ini. Sekarang pergi keperpustakaan dan rangkum materi dari bab 1 sampai 3 lalu kumpulkan ke meja saya saat jam pulang." Titah bu Ratih yang membuat Jasmine meringis.
Rion dan Naya menahan tawa waktu Jasmine dengan pasrah melenggang pergi keluar kelas dengan buku lks ditangannya, pemandangan biasa bagi warga kelas.
"Ok mari kita lanjutkan pelajaran."
"Bu."
Lagi, kelas dibuat hening saat suara Radja mengintrupsi. "Iya Radja? Ada yang ingin ditanyakan?"
Radja menggeleng. "Saya yang menganggu Jasmine sampai membuat dia jadi gak fokus sama pelajaran, saya yang salah bu."
***
Jasmine menatap nanar buku tulisnya yang bersih, mendesah frustasi karena harus merangkum 3 bab sekaligus dalam satu hari. "Mau nikah aja gue rasanya." Racau Jasmine mengacak rambutnya kasar.
Tertegun, Jasmine mendongak dengan cepat kala ada tangan yang menyelip diantara rambutnya, menyisir surai kecoklatan Jasmine dengan telaten. "Kenapa diacak? Gila ya?"
Senyum Jasmine mendadak merekah sempurna sampai pipinya mengembang lucu. "Iya nih gue gila gara-gara lo lari-larian disini." Ucap Jasmine menunjuk kepalanya sendiri yang dibalas kekehan oleh Radja.
Radja menggeleng, Jasmine sehari gak gombal mati kali ya?
Cowo itupun mengambil duduk disebelah Jasmine dan langsung membuka buku nya, hal itu pun gak luput dari Jasmine. Dia heran, kenapa Radja ada disini? Bahkan dengan buku ditangannya?
"Lo ngapain?" Ceplos Jasmine heran.
"Lo ngapain?" Jasmine mengernyit, ditanyain balik lagi.
"Nge...rangkum?" Radja menoleh, meletakkan pulpen dengan sedikit hentakan. "Yaudah sama." Balas Radja dan mengulurkan tangan untuk menundukkan kepala Jasmine pada buku. "Liat buku bukan gue."
Jasmine melirik tajam. "Gak menarik ah, mending ngeliat lo." Jasmine menepis tangan Radja dikepalanya, menopang dagu guna meneliti wajah Radja dengan seksama.
"Wah... kenapa lo ganteng banget sih Ja?" Gumam Jasmine yang tentu didengar oleh Radja, kan sebelahan.
"Kenapa lo frontal banget jadi cewe? I mean, gak ada jaim-jaimnya?" Tanya Radja tanpa melihat kearah Jasmine lantaran tangan nya sibuk mencatat rangkuman.
Jasmine bergumam sebentar sebelum menjentikkan jarinya. "Penasaran aja rasanya ngejar cowo, kapan lagi cewe mau ngejar cowo secara terang-terangan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] HELLO R!
Teen Fiction𝐓𝐀𝐄𝐇𝐘𝐔𝐍𝐆, 𝐉𝐈𝐒𝐎𝐎 Jasmine Clarabelle Illeona, gadis primadona yang bahkan disukai oleh semua kaum baik adam maupun hawa. Bertemu dengan pemuda pindahan bernama Radja, membuat Jasmine merasakan love at first sight dan berusaha untuk mendob...