HELLO R! - 22

3.9K 842 245
                                    

"Lo.. beneran pacaran sama Anne? Mie ayam?" Naya gak percaya sama omongan Rion yang bilang kalau dia dan Anne udah official.

Jasmine melotot dengan mulut menganga. Mengangkat jari tengahnya guna menusuk pipi Rion. "K-kok.. dia mau sama lo?"

"Emang biadab kalian, temen lagi seneng juga. Gak jadi traktir ah!"

"PUNDUNG! Ya maaf, kan..saingan lo Jeffrey anjir kok orang seganteng itu bisa kalah sama lo?" Jasmine menatap Rion lamat, waktu itu dia sempet ngeliat yang namanya Jeffrey dan emang seganteng itu.

"Terus? Bodolah mau seganteng apa si Jeffrey tapi Anne demennya sama gue kok!"

Jasmine dan Naya merotasikan matanya jengah. Jasmine menatap Naya diam-diam, mimpi dia gak bakal kejadian kan? Naya itu udah jadi aspek kehidupan buat Jasmine, kalau Naya pergi Jasmine gatau harus apa lagi.

"Kenapa lo natep gue gitu? Ih serem!" Seru Naya menarik Rion dan berlindung dibalik punggung cowo itu.

"Lo cantik."

"IH GELI SIALAN, RADJAAA CEWE LO NIH PUNGUT!

Jasmine terkekeh, matanya beralih pada Radja yang cuma menatapnya sekilas sebelum kembali berfokus pada buku dihadapannya.

"Nyet, kuliah ke Jepang yuk?" Ajak Naya tiba-tiba.

Kedua orang yang mendengar ucapan Naya sontak menjitak gadis itu kuat. "Sadar kapasitas otak dong goblok." Kata Rion mendesis gemas mau mukul ke Naya.

"Tau nih, masa lo mau ke Jepang sih? Gamau satu kampus sama kak Dio apa?" Tanya Jasmine menggeleng heran.

Naya menggidikan bahunya. "Engga sih, gue bukan tipe ngikut pacar mulu. Kalau gue mau sesuatu ya itu atas kemauan gue bukan karena kak Dio."

"Kenapa jauh banget sampe ke Jepang?" Tanya Rion dan meminta satu batang permen dari Bobby.

Naya menghela nafas panjang. "Why not? Disini mulu, gak mau nyari suasana yang baru apa? Gue juga pengen liat musim semi sama musim gugur disana pasti cantik banget!" Antusias Naya.

Jasmine dan Rion saling tatap dan tersenyum hangat. "Yuk ngambis ke Jepang, harus sama-sama terus pokoknya ok!" Seru Jasmine mengangkat kedua kelingkingnya pada Naya dan Rion.

"Gapapa lah ldr," ucap Naya dan mengaitkan kelingkingnya pada Jasmine.

"Ya asal kabar-kabaran terus sih, terus jangan nyari yang baru juga." Timpal Rion dan juga mengaitkan kelingkingnya pada Jasmine.

"YEY JEPANG!" Seru ketiganya dan ketawa bareng sambil pukul-pukulan.

***

Jasmine menatap datar seseorang yang berada didepan kelas, pun Rion dan Naya. Pagi ini wali kelas mereka ngebawa murid baru cewe, dan tebak siapa? Yes Jesslyn.

"Itu sodara tiri Jasmine bukan sih?" Bisik Rion yang diangguki oleh Naya.

"Songong banget anjing mukanya, Yon kita lempar petasan yuk? Gedek gue." Oceh Naya menatap Jesslyn sinis.

Jasmine melirik Radja dengan ekor matanya, Radja yang lagi diliatin sama Jasmine pun menyandar pada badan kursi dan tergerak mengelus tempurung kepala gadis itu beberapa saat.

"Cih, awas aja sampe nyantol ke Jesslyn. Gue bunuh lo Ja, inget kan kalau gue psikotes?"

"Psikopat Jasmine.."

"Ya itu pokoknya!"

"Jesslyn, kamu bisa duduk dikursi belakang Jasmine dan Radja ya?" Jasmine mendongak dan menghentakkan kakinya kesal.

Radja yang mengernyit kekesalan Jasmine pun cuma mengelus kepala gadisnya teratur. Radja paham kalau Jasmine ini udah sensi banget sama cewe bernama Jesslyn maka sebisa mungkin Radja gak bakal berinteraksi lebih pada saudari tiri Jasmine itu.

Jesslyn berjalan melewati meja Jasmine dan Radja, melempar senyum pada Radja. Jasmine mendengus dan memajukan kursinya, menatap buku tanpa minat.

"Oh gue sendiri ya?"

"Udah tau ngapain nanya? Siapa juga yang mau duduk sama lo?" Balas Jasmine. Untung guru mereka udah keluar.

Jesslyn mengernyit. "Lo kenapa sih? Gue gak ada salah apa-apa deh sama lo, sensi banget sih?"

Jasmine menghentakkan pulpennya ke meja dengan keras. "Urusan lo gue sensi atau engga? Engga kan? Diem deh sebelum itu mulut gue sumpel kertas."

Radja meneguk ludahnya, Jasmine kenapa jadi nyeremin gini?

"Maafin Jasmine, dia lagi badmood." Walaupun bernada datar, tapi perkataan Radja barusan mampu membuat sudut bibir Jesslyn membentuk kurva senyum.

Jesslyn memajukan tubuhnya dan berbisik ketelinga Radja. "Ja, gue liat lo terpaksa deh jadi pacar Jasmine. Kenapa gak putus?"

"BANGSAT LO YA!"

"EH EH JASMINE! YON AMBIL TALI TAMBANG, JURIG NYA KELUAR!"


Tbc.

.

.

.

Hari ini merasa terjungkal gara-gara dispenser, Jennie sama GD? Plot twist yang membagongkan😭💔 tapi gapapa, itu pilihan dia dan mau itu bener atau engga kita harus tetep support Jennie okay? Kalau perlu, kalian bisa spam positif komen dipostingan terakhir Jennie dan kalau nemu hate comment langsung report okay?

Hari ini aku gak update gara-gara keliaran ke twitter, ig sampe tiktok makanya jadi lupa buat update huhu😭💔

100 komen untuk membuka chapter selanjutnya ! ~♡


[✔] HELLO R!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang