Jesslyn menatap malas pada Jasmine yang gak sadarkan diri selama sehari semalam karna demam tinggi juga shook yang dia alami.
Kalau bukan untuk cari muka, dia juga gamau repot-repot harus bawa keranjang buah buat Jasmine.
"Jesslyn, mending lo keluar." Desis Rion, jika Naya masih hidup pun pasti dia bakal ngusir Jesslyn menjauh dari Jasmine. Tapi karena itu gak mungkin, maka Rion yang bakal gantiin.
Jesslyn berdecih. "Lebay banget gitu doang drop."
Anne menahan pergerakan Rion, laki-laki emosi nya masih belum stabil dan kehadiran Jesslyn malah memancing emosi Rion lebih cepat.
Rion melepaskan tangan Anne pada bahunya pelan, lalu berjalan kearah Jesslyn yang tiba-tiba kaku karena Rion yang menghampirinya.
"Jaga mulut lo. Gue udah muak liat sampah kayak lo tiap hari." kecam Rion menunjuk pintu menatap Jesslyn tajam.
Alis Jesslyn terangkat, menyilangkan tangan didada dan memiringkan kepalanya melirik Jasmine remeh. "Radja bakal ninggalin dia, jagain baik-baik ya? Takutnya ikutan mati kayak-"
"GUE BILANG KELUAR!" Bentak Rion membuat Jesslyn terperanjat, bahkan Anne pun ikut kaget karena ini pertama kalinya dia ngeliat Rion semarah ini.
Rion itu cowo dengan sifat soft, walau rada bobrok dan sableng tapi dia pasti bakal jaga perasaan cewe. Pun kalau dia lagi marah atau kesel, Rion bakal menjauh supaya gak kelepasan buat ngelampiasin keorang lain.
"Lo tuli? Pintu keluar disana, udah gue bilang gue muak liat sampah kayak lo tiap hari. Gak tingkah lo, omongan lo pun gak terdidik. Ini yang katanya pindahan dari sekolah ternama? Cantik pintar tapi biadab, minus." Anne berlari kecil guna menjauhkan Rion dari Jesslyn.
Tangan Jesslyn mengepal disisi tubuh namun seringai nya malah ia tampakan. "Ha? Terus apa? Gue pinter, cantik, sedangkan Jasmine? Apa dia pantas buat Radja dengan kepala kosongnya?"
Anne menatap tajam Jesslyn. "Jangan mentang-mentang kak Radja gak ada disini, kamu berani buat ngusik kak Jasmine."
"Diem lo bocah dungu."
Rion mengetatkan rahangnya dan langsung mencengkram lengan Jesslyn kuat, bahkan saking kuatnya membuat Jesslyn meringis kesakitan. "Hina gue Jesslyn, tapi jangan Anne atau Jasmine apalagi Naya."
"Gue ngomong kenyataan! Apa Jasmine pantas buat Radja?! Bahkan kesetaraan otak mereka beda, Jasmine itu gak pantes buat putra tunggal Naraksa! Harusnya dia malu karena bertingkah kayak cewe gak punya otak!"
Rion menggeram marah dan langsung menyeret Jesslyn keluar dari ruangan Jasmine, diikuti Anne yang panik jika saja Rion akan bermain tangan terhadap Jesslyn, bagaimana pun Rion itu cowo sementara Jesslyn cewe.
Jasmine membuka matanya, menatap jendela dengan tatapan kosong. Andai mereka tau, kalau Jasmine udah bangun daritadi bahkan denger semua perdebatan Rion dan Jesslyn.
Tangan Jasmine menyentuh mata kalung nya, meremasnya pelan. Otak kosong nya, tidak cocok dengan Radja si otak jenius? Mungkin iya, Jasmine terlalu memaksakan.
***
"Kenapa kamu tidak pergi kesekolah hari ini?! Karena gadis itu lagi?!" Bentak Darsa menampar Radja kesekian kalinya.
Radja bungkam, dia gak sekolah karena kalau dipaksain pun dia gak bakal bisa fokus sama pelajaran karena Jasmine lagi dirawat dirumah sakit.
"Berhenti bawa-bawa Jasmine, papa gak pernah ngeliat dia secara langsung." Desis Radja tajam yang kembali mendapat tamparan dari Darsa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] HELLO R!
Teen Fiction𝐓𝐀𝐄𝐇𝐘𝐔𝐍𝐆, 𝐉𝐈𝐒𝐎𝐎 Jasmine Clarabelle Illeona, gadis primadona yang bahkan disukai oleh semua kaum baik adam maupun hawa. Bertemu dengan pemuda pindahan bernama Radja, membuat Jasmine merasakan love at first sight dan berusaha untuk mendob...