"Kenapa lagi ni anak?" Bisik Jasmine.
Jadi dia, Naya sama Rion lagi ngumpul dicafe sebrang sekolah. Baru aja Jasmine nyampe, udah disuguhin aja sama Rion yang ngunyah es batu dengan muka masam nya.
"Biasa, Anne." Balas Naya meminum jus mangga nya.
"Makin deket sama Jeffrey? Pantes sih, kan pangeran sama putri. Kalau sama Rion, jatuhnya babi dan domba."
"Shaun the sheep?"
"HAHAHA GOBLOK!" Seru Jasmine yang malah ketawa bareng Naya.
Rion mendesis dan langsung ngejitak kepala kedua sahabatnya itu keras. Gatau kalau dia lagi galau apa? Laknat banget ini dua orang.
"Ih kacal, aku bilangin diyo nih." Rengek Naya dibuat-buat yang malah kena pukul sama Jasmine.
"Lo sama Rion, bucin banget sih?"
Naya dan Rion mengernyit, mereka pun mengangkat gelas dan diarahkan kewajah Jasmine. "Ngaca bodoh." Desis Naya dan Rion dengan raut datar.
"Gue cantik."
Jasmine terkikik geli ngeliat ekspresi keduanya, tiba-tiba ditengah itu semua ada segerombolan gadis yang berjalan kearah meja mereka. Dari mukanya sih ini adek kelas.
"Kak Jasmine."
Jasmine mendongak dan tersenyum manis. "Iya cantik?"
Ketiga gadis itu memekik tertahan, salah satunya maju dan ngasih Jasmine bucket coklat dengan pita biru, tangannya gemeter waktu Jasmine terulur menerima. "B-buat kak Jas-Jasmine."
Naya sama Rion menganga ngeliat itu. Ini merupakan kesekian kalinya Jasmine menerima itu. "Kayaknya ada klub cewe pengagum Jasmine deh." Bisik Rion yang diangguki oleh Naya.
"Manisnya, makasih ya! Nama kalian siapa?" Tanya Jasmine menopang dagu dengan raut ramahnya.
Sial cantik banget
Kak Jasmine cewe, gue juga ah gabisa nyatu
Kak jasmine gak buka lowongan pacar lagi apa?
Naya dan Rion lagi-lagi menganga bahkan Rion sampe gajadi makanin es batu karena bisikan beberapa gadis lainnya. Kok Jasmine bisa disukain banyak cewe sih?!
Ketiga gadis itu mengenalkan namanya dan Jasmine dengan senang hati langsung ngasih nomer telfon nya yang disambut pekikan girang. "Chat aja, gue tunggu ok?" Kata Jasmine mengerling cantik.
"Modus si anjing, Yon cari kembang tujuh rupa ntar malam jumat kita mandiin pas jam 12 malem." Titah Naya asal yang malah disambut anggukan oleh Rion.
Seperginya ketiga cewe itu, Naya dan Rion langsung menyerbu coklat yang dikasih ke Jasmine. "Berdonasi ke rakyat jelata bagus juga sih, nambah amal kebaikan gue." Monolog Jasmine terkekeh polos.
"Bangke. Eh btw, lo pacaran ya sama Radja?" Tanya Rion menyuap coklat kemulutnya.
Jasmine mengernyit, menyandarkan badan kekursi. "Engga, tapi lebih dari itu yang gue tau pasti kalau Radja udah kepincut sama gue." Sombong Jasmine menyisir poni tipisnya.
Naya menggerutu sebal, Jasmine dan tingkat kepedeannya memang luar biasa. "Kasian Radja pasti diteror sama cewe-cewe yang demen sama lo."
Jasmine kontan ketawa. "GILA KALI AH! Dia seganteng itu masa ada cewe yang tega neror dia sih?"
.
"Jauhin kak Jasmine deh kak! Dia cuma punya kita!"
"Tau ih! Gak pantes!"
Radja mengacak rambutnya, dia pulang telat karena ada bimbingan belajar lebih sama guru tapi pas keluar dari kantor guru udah diserbu aja sama banyak cewe.
Bukannya dikagumi, dia malah dimaki-maki karena deket sama Jasmine. Tapi gak lama dia berbangga diri, kalau fans Jasmine kalah telak sama dia. Lagian, Jasmine mana mau sama cewe orang Jasmine sukanya sama dia doang.
Senyum tipis Radja terbit kepermukaan. Satu tangannya bertengger disaku celana dan tas disampirkan dibahu kanan. Mengabaikan tatapan sinis dari pengagum Jasmine atau tatapan berbinar dari cewe yang mengagumi dia.
"Radja!" Seru Jasmine.
Radja mengernyit. "Kata nya ngumpul bareng Naya Rion?" Radja langsung mengambil tangan Jasmine untuk digenggam.
Jasmine memperbaiki posisi tasnya dibahu dan berdehem. "Hm, tapi Naya udah dijemput sama kak Dio kalau Rion... mau pulang terus jadi anak senja. Gatau sejak kapan dia ganti genre dari rock ke melow." Oceh Jasmime tanpa henti.
"Itu apa?" Tanya Radja yang dibuat salah fokus sama setangkai bunga mawar merah disaku almameter Jasmine.
Jasmine menunduk. "Oh? Dari adek kelas."
"Cowo?" Selidik Radja menghentikan langkah keduanya.
Jasmine menyeringai dan melepaskam genggamannya dari Radja. "Cowo, ganteng banget Ja serius!" Kata Jasmine dibuat seantusias mungkin.
Radja menukikan alisnya dan langsung mengambil bunga itu, namun kalah cepat karena Jasmine duluan lah yang menarik bunga itu dari saku nya.
"Cemburu aja terus, lucu tau gak kayak hubungan kita." Sindir Jasmine.
"Gak ada lucunya, siniin bunganya."
"Ogah." Tolak Jasmine menggelengkan kepalanya.
Radja mendelik jengah dan menarik kerah Jasmine sampai tubuh keduanya berdekatan. Jasmine membolakan matanya, ini masih diparkiran sekolah masalahnya.
"Ja!"
"Bukannya dari awal gue udah bilang, kalau gue itu punya lo?" Sial, kenapa sekarang malah Radja yang mendominasi semuanya?
Jasmine bergerak gak nyaman dan berusaha mendorong dada bidang Radja menjauh. "Diliat orang anjir Ja, gue tau lo gak mau jauh dari gue tapi lepas dong!"
"Lo duluan yang mancing."
"Lo kata gue ikan apa!"
"Bunga nya dari siapa?" Tuntut Radja gak sabaran.
"Dari cewe, adek kelas tadi ngasih dicafe. Tuh, puas?!" Jasmine akhirnya bernafas lega kala Radja memberikan jarak antara keduanya.
Radja mengangguk dan mengambil kunci mobil Jasmine disaku almamater cewe itu. "Mau ngapain lo?! Bukannya lo dijemput sama supir ya?" Tanya Jasmine waktu Radja menarik dia kemobilnya.
Radja membukakan pintu untuk Jasmine mempersilahkan cewe itu duduk. "Hari ini, gue bebas. Kalau besok, gatau deh."
"Ih kayak tahanan dirumah sendiri."
Radja terkekeh. "Emang."
Tbc.
.
.
.
100 komentar untuk membuka chapter selanjutnya ! ~♡
Cr ; pinterest
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] HELLO R!
Teen Fiction𝐓𝐀𝐄𝐇𝐘𝐔𝐍𝐆, 𝐉𝐈𝐒𝐎𝐎 Jasmine Clarabelle Illeona, gadis primadona yang bahkan disukai oleh semua kaum baik adam maupun hawa. Bertemu dengan pemuda pindahan bernama Radja, membuat Jasmine merasakan love at first sight dan berusaha untuk mendob...