"Gara-gara lo, gue jadi diserbu sama semua temen kantor gue!"
Radja tersenyum manis menampilkan senyum kotak yang bahkan membuat Jasmine terdiam. Mereka berdua sekarang ada disalah satu cafe, tentu atas paksaan Radja.
"Kok aku?"
"Ja, hubungan kita udah selesai lama. Jangan bertingkah seolah-olah kita masih pacaran." Tohok Jasmine membuat Radja terkekeh sinis.
"Emangnya aku ada setuju buat putus dari kamu? Itu cuma ucapan sepihak yang bahkan gak aku setujuin."
Jasmine menyandarkan diri dikursi, menatap sekeliling yang mana banyak orang menatap Radja sekarang. Oh ayolah, ternyafa Jasmine baru tau kalau Radja seterkenal itu. Bukan karena kinerja dia aja tapi karena parasnya yang gak manusiawi.
"Lo liat sekeliling, banyak cewe cantik. Pilih satu gih buat dijadiin istri daripada gak nerima kenyataan oh atau Jesslyn boleh tuh cocok. Lagian gue juga udah punya pacar."
Jasmine pun mengambil tasnya dan hendak pergi namun Radja menahan pergelangan tangan Jasmine. "Duduk."
"Gak-"
"Duduk Jasmine." Tekan Radja membuat Jasmine mendengus dan menurut untuk kembali duduk.
"Aku tau kamu gak punya pacar. Ya walaupun kamu macarin banyak cowo, endingnya juga kandas."
"Terus? Gue bisa macarin satu kota kalau gue mau."
Seringai Radja terpampang dan mengambil tangan Jasmine diatas meja, membawa kedepan wajah dan mengecup punggung tangan itu berkali-kali, mengelusnya lembut lalu menatap Jasmine lekat. "Coba aja kalau kamu bisa macarin satu kota."
Jasmine berusaha narik tangannya tapi ditahan oleh Radja. "Ja, lepas. Malu diliatin orang."
"Kenapa harus?"
"Radja!"
"Jasmine?" Radja dan Jasmine sontak menoleh dengan kepala terangkat ketika seseorang memanggil nama Jasmine.
Jasmine melirik Theo dan Radja bergantian, melepaskan genggaman Radja dengan cepat lalu berdiri dan merangkul lengan mantan kekasihnya itu didepan Radja.
"Udah gue bilang, gue punya pacar. Jadi stop gangguin hidup gue Tuan Jonathan Radja Naraksa." Tukas Jasmine dan menyeret Theo keluar cafe, mengabaikan bisikan-bisikan yang tertuju pada mereka.
Diluar cafe, Jasmine masih belum melepaskan rangkulannya pada lengan Theo. "Bantuin gue ya? Tolong bawa gue pulang." Bisik Jasmine kaku yang dibalas anggukan oleh Theo.
Jasmine pun melirik kedalam cafe, Radja masih menatapnya tajam disana dengan tangan yang mengangkat cangkir kopi nya.
Menyeramkan, bisa-bisanya dia dulu ngejar-ngejar Radja. Kalau diinget-inget, dia jadi malu sendiri.
"Jadi kamu udah punya cowo baru?"
"Hah? Engga." Elak Jasmine, lagian ngapain Theo nanya gitu padahal tadi jelas-jelas Jasmine ngaku-ngaku masih pacaran sama dia.
"Tatapan dia kekamu, aku cowo Jasmine dan aku tau tatapan itu. Sama hal nya kayak kamu, tatapan kamu ke dia itu juga beda dari Jasmine yang biasanya."
"Gue kenapa? Gue engga-"
"Kalian pasti pernah terlibat hubungan tapi gagal ya? Makanya kamu ngelampiasin dengan macarin banyak cowo?" Tebak Theo yang sayangnya tepat sasaran membuat Jasmine terdiam.
Theo menarik kedua sudut bibirnya karna keterdiaman Jasmine. "I see. Coba selesain masalah kalian baik-baik. Masalah gak akan selesai kalau dihindarin, tapi masalah bakal selesain kalau kamu hadapin."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] HELLO R!
Teen Fiction𝐓𝐀𝐄𝐇𝐘𝐔𝐍𝐆, 𝐉𝐈𝐒𝐎𝐎 Jasmine Clarabelle Illeona, gadis primadona yang bahkan disukai oleh semua kaum baik adam maupun hawa. Bertemu dengan pemuda pindahan bernama Radja, membuat Jasmine merasakan love at first sight dan berusaha untuk mendob...