HELLO R! - 21

4K 870 337
                                    

"Selamat ya pa.." Jasmine menjeda kalimatnya, mengulum bibir menahan tangis dan mengambil tangan Braha untuk digenggam. "Semoga papa bisa bahagia sama keluarga yang papa bina sekarang ya? Jangan gagal untuk kedua kalinya, hm?"

Braha menarik putri tunggalnya itu untuk dipeluk, Jasmine mencengkram jas hitam yang Braha kenakan. "Maaf pernah kepikiran buat benci sama papa, Jasmine gak beneran benci sama papa kok, itu Jasmine cuma boong aja." Cicit Jasmine menyandarkan pipinya pada bahu Braha.

Braha mengangguk. "Papa paham Jasmine."

"Jasmine.."
"Jasmine sayang papa. Jasmine emang gengsi buat ngomong gini, Jasmine pikir gak perlu buat bilang ini karena kita setiap hari bakal ketemu dirumah.. ternyata Jasmine salah."

Radja berada dibelakang Jasmine, sedikit menjauh untuk memberikan ruang bagi Jasmine dan Braha.

"Kamu gak mau ikut papa aja?"

Jasmine melepaskan pelukannya dan terkekeh pelan. "Papa udah punya orang yang bakal nemenin papa, sedangkan mama?" Jasmine menggeleng. "Engga ada selain Jasmine. Jadi Jasmine gak bakal pernah ninggalin mama sendiri." Tutur Jasmine tersenyum teduh.

"Oh ya, Jasmine mau ngenalin orang ke papa." Jasmine pun berbalik, menatap Radja dengan lambaian tangan yang mana Radja pun langsung menghampiri keduanya.

Radja tersenyum sopan, membungkuk sedikit sebagai bentuk tata krama yang diajarin sama bunda nya.

"Pacar kamu?" Tanya Braha.

"Iya pa! Namanya Radja." Jasmine sedikit melotot kearah Radja, yang dipelototin cuma tersenyum tipis dan mengangguk mengiyakan. "Izin ya om."

"Saya harap kamu menjaga Jasmine, saya gak bisa menjaga dia dengan baik lagi."

"Saya usahain."

Gak lama setelah itu, istri baru Braha yang bernama Astrid itu menghampiri Braha diikuti oleh Jesslyn disampingnya.

"Wah ganteng, pacar kamu Jasmine?" Tanya Astrid ramah yang dibalas kekehan canggung dari Jasmine.

"Eum iya tante."

Jesslyn menatap Radja kagum, lalu beralih menatap Jasmine. "Oh? Beneran pacar lo?"

"Kalian seumuran, coba akrabin diri ya?" Ucap Astrid dan membawa Braha menjauh dari kumpulan anak muda itu.

"Gue ketoilet bentar, kebelet." Bisik Radja yang diangguki Jasmine. "Jangan lama-lama atau gue samperin kesana." Radja mendesis gemas dan mengangguk.

Jesslyn pun merubah raut wajahnya menjadi sinis, bersidekap dada menatap Jasmine dari atas kebawah dan kembali menatap wajah cantik Jasmine.

"Kok dia mau sama lo?"

Jasmine tersedak salivanya. "Huh? Maksud lo?"

Jesslyn merotasikan matanya jengah. "Ya... apa sih menarik nya dari lo? Jangan tersinggung ya ini pendapat gue doang, maksudnya apa gitu yang cowo lo liat dari lo? Terus mukanya kayak gak ikhlas juga waktu lo kenalin jadi pacar."

Emosi Jasmine terpancing karena perkataan Jesslyn yang kurang ajar. Jangan tersinggung katanya? Siapa yang gak tersinggung sama kata-kata kayak gitu?

"Gini ya Jesslyn. Lo demen kan sama cowo gue? Iri kan lo karena gak punya pacar? Oh atau iri karna pacar lo gak seganteng cowo gue makanya lo ngomong gini? Itupun kalau lo ada cowo sih.." Tohok Jasmine dengan polos disertai senyuman cantiknya.

"Jaga omongan lo Jasmine."

"Loh kenapa? Gue gak ngomong macem-macem loh padahal. Masalah apa yang menarik dari gue, semua nya ya menarik." Balas Jasmine masih dengan wajah lugunya.

[✔] HELLO R!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang