Patah

46 2 0
                                    

Kami berangkat dari Boston Logan International Airport dengan jadwal penerbangan paling pagi, pukul 08.00. Selama perjalanan, aku tertidur. Malam itu, aku hanya memejamkan mata beberapa jam. Baik mental maupun fisikku terasa lelah luar biasa.

 Baik mental maupun fisikku terasa lelah luar biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kami tiba di LA empat jam kemudian. David dan Alexa menjemput. Aku senang, karena akhirnya tugasku hampir berakhir. Alexa memelukku kemudian Brian. David tentu saja hanya memeluk Brian karena aku tak akan membiarkannya memelukku.

Tak perlu waktu lama bagi Alexa dan David untuk menyadari bahwa Brian sangat pendiam. Ketika ditanya, ia hanya mengatakan kelelahan.

David menurunkanku di apartemen dan memintaku langsung ke lokasi saja besok. Pertunjukkan di kota kelahiran Brian, yang sekaligus menjadi penutup tur dunianya ini, akan menjadi yang paling besar.

*****

Konser terakhir Brian berlangsung sukses

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Konser terakhir Brian berlangsung sukses. Aku tak terlalu banyak beredar disekitar Brian karena David sudah menanganinya.

Kenric, Mama Kim dan Papa Kim juga turut menyaksikan pertunjukan itu. Mama Kim seperti biasa memelukku. Ia sangat berterima kasih karena sudah menjaga Brian selama tur kemarin.

Saat pertunjukan berakhir, Brian masuk ke ruang tunggunya dengan baju basah. Aku berniat memberikan air mineral, tapi batal. Tangannya sudah memegang satu botol yang mungkin dibawanya dari atas panggung. Britney menyusul di belakangnya.

Tangan Britney sigap bekerja. Ia memperbaiki make up, melepas aksesorisnya selama pertunjukan tadi dan memberikan yang baru. Brian masih punya acara lainnya.

"David menambah lagi jadwal wawancaramu. Jadi tiga puluh lima menit lagi kita harus sudah di lobi sehingga bisa selesai lebih cepat dari jadwal yang dikirim kemarin", ujarku. "Aku mengirim revisi terakhirnya ke emailmu"

Mata Brian menatapku dari kaca besar di depannya. Entah bagaimana, tatapannya terasa menusuk.

"Aku memesan sandwich untuk pengganjal perut sementara. Apakah tak masalah?", tanyaku. "Atau haruskah aku memesan makanan lain?"

When Brina Meet BrianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang