Hari terakhir ujian semester.
Alexa langsung menyeretku menuju halaman kampus yang ditumbuhi deretan pohon-pohon besar. Aku tertatih mengiringi langkah kaki jenjangnya.
Salah satu hal yang paling kusukai saat pertama menginjakkan kaki di University of California Los Angeles (UCLA) ini adalah memandangi bangunan kampus yang tampak megah dengan dominasi warna krem dan merah bata itu.
Aku seolah masuk dalam dimensi dunia waktu berbeda ketika menjelajahi setiap bagiannya. Ya, tentu saja karena bangunan ini telah ada sejak tahun 1800-an dan punya sejarah panjang sehingga menjadi salah satu kampus terbaik di Amerika.
"Ah, aku lega ujian sudah berakhir", ujar Alexa sambil melempar tas dan berbaring di rumput tebal bak beludru itu.
Aku tertawa saja melihat tingkahnya. Tapi aku setuju. Mahasiswa rata-rata belajar dua kali lipat lebih banyak menjelang ujian. Dan hari terakhir ujian, mirip hari besar yang patut dirayakan.
"Apa kamu akan pulang ke Indonesia liburan musim panas ini?", mata birunya langsung menatapku.
Aku menggeleng. "Tidak ada biaya liburan dalam paket beasiswa yang diberikan padaku, Alex", ujarku. "Jadi aku akan tetap disini... "
Ahhh, aku menarik nafas panjang. Baru satu semester meninggalkan rumah tapi entah kenapa rasanya sudah seperti bertahun-tahun. Aku rindu ikut mencicipi kopi pahit Papah saat dia nonton berita pagi. Aku rindu sayur asem dan sambal terasi khas Mamah. Rindu Teh Nana, kakakku satu-satunya, yang hobi berkeliling di pasar minggu depan gasibu. Aku rindu Bandung!
KAMU SEDANG MEMBACA
When Brina Meet Brian
ФанфікиBagaimana perasaanmu saat bertemu sosok yang sudah lama dikagumi? Brina, mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Amerika itu tiba-tiba bertemu Brian, salah satu penyanyi Korea-Amerika yang sedang naik daun. Kesempatan datang padanya. Bukan hanya u...