"Brina...", suara Brian muncul di belakangku. "Aku mencarimu kemana-mana. Sedang apa disini?"
Aku meringis. Susah payah bersembunyi, keluar menuju teras yang terhubung ke pintu terakhir tempat acara tadi. Kupikir, setidaknya bisa menunggu Brian disini hingga saatnya pulang nanti. Tapi sekarang lihatlah, dia sudah menemukanku!
"Disini sangat cantik", tanganku menunjuk pemandangan kota paris itu. Sungai Seine terlihat membentang. Menara Eiffel jumawa menjulang.
"Apakah tak nyaman berada disana?", dia peka. "Mau pulang saja?", tawarnya.
Aku menggeleng. "Masuklah ke dalam. Aku akan menunggu disini", sahutku.
Tapi Brian tak beranjak.
"Masuk dan bergabunglah dengan teman-temanmu. Tapi jangan minum alkohol. Okey?"
Brian memandangku. "Apa aku membuatmu kesal?"
Aku menarik nafas panjang teringat ulahnya tadi. Tapi ingatan tentang keadaannya membuatku urung mengeluarkan keluhan.
*****
2 jam sebelumnya...
Kami, termasuk sedikit tamu yang menghadiri pernikahan sipil teman Brian itu sejak di 'La Mairie' atau balai kota. Kemudian mengiringi pasangan pianis terkenal itu ke acara resepsi yang diselenggarakan di Le Grand Salon, salah satu ballroom bersejarah di Shangri-La Hotel, Paris. Mewah. Megah. Indah. Aku tak tahu kata apa lagi yang bisa mewakili tempat yang didominasi warna putih emas dengan ornamen rumit itu. Belum lagi detail dekorasinya yang dipenuhi bunga krisan putih dengan aroma cukup kuat, simbol pemersatu dalam budaya Cina. Memasuki tempat itu membuatku merasakan sensasi negeri dongeng.
Wilson Lung dan Gina Chan memasuki ballroom megah itu diiringi Canon in D yang mereka mainkan sendiri. Rekaman video saat keduanya unjuk kebolehan menampilkan karya komponis Johann Pachelbel diperlihatkan di layar. Romantis.
KAMU SEDANG MEMBACA
When Brina Meet Brian
FanfictionBagaimana perasaanmu saat bertemu sosok yang sudah lama dikagumi? Brina, mahasiswa Indonesia yang sedang studi di Amerika itu tiba-tiba bertemu Brian, salah satu penyanyi Korea-Amerika yang sedang naik daun. Kesempatan datang padanya. Bukan hanya u...