🦋Happy Reading Everyone🦋
.
.
.
.
."Kamu itu gemesin, dan aku sayang,
tapi tolong dong sayang, jangan ngeluh mulu"***
KINI di sebuah rumah makan sederhana di depan kantor Aldy, pria itu bersama dengan teman-temannya kini sedang mengisi perut mereka dengan makanan agar cacing-cacing di perut mereka berhenti berdemo.
Redinta segera membayar rasa haus tenggorokannya dengan jus mangga di hadapannya. Seketika, segelas penuh jus mangga itu sudah masuk sebagian ke dalam perut Redinta, di gelas hanya menyisakan setengahnya saja.
"Parah banget, haus ya, Bu," ledek Reza yang duduk di hadapan Redinta.
"Iya haus banget gue," jawab Redinta jujur.
Reza terkekeh pelan, sementara Aldy hanya tersenyum kecil. Pria itu kini tengah sibuk dengan ponsel di hadapannya. Redinta penasaran dengan apa yang dilihat oleh laki-laki itu.
"Ngeliatin apa sih, Al, serius banget kayaknya," sindir Redinta.
"Hm? Nggak," jawab Aldy yang tak melepas ponselnya dari genggamannya.
"Paling juga lagi chattingan sama sang kekasih," timpal Reza.
"Ngomong-ngomong tentang pacar lo, kalian baru berapa bulan, Al?" tanya Redinta kepo sambil memajukan tubuhnya ke depan.
Aldy melepaskan pandangannya dari ponsel ke arah gadis itu. "Gue lupa kalau gue belum kasih tau kalian."
"Apa?" tanya keduanya serentak.
"Gue udah nikah," jawab Aldy.
"HAH?!!!" teriak Redinta.
"Ohh, jadi yang kemarin itu istri lo?" tanya Reza santai.
"Iyaa, btw respon lo kok gitu, Re? Hahaha."
Redinta seketika terlihat malu. "Eh e-enggak, gue cuma kaget aja hehe, jahat banget lo gak ngasih tau kita."
"Mau ngundang, gue belum kenal kalian dulu jadi gimana?"
Pertanyaan Aldy seketika membuat Redinta memandang Reza yang hanya mengedikkan bahunya. Redinta menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal sambil cengengesan.
"Sorry sorry, gue lupa," ucapnya.
Aldy dan Reza tertawa geli melihat tingkah Redinta yang sepertinya salah tingkah karena malu dengan ucapannya barusan.
Setelah selesai makan siang, Aldy kembali ke kantor untuk melanjutkan pekerjaannya. Saat akan masuk ke dalam kantor, seseorang memanggilnya dari kejauhan. Dan Aldy tahu siapa yang memanggilnya itu.
"Mas Aldy!"
Aldy berbalik lalu melihat ke arah belakang. Aldy berjalan mendekati perempuan itu dan berhenti di hadapan Lui.
"Kok ke sini? Kenapa?" tanya Aldy.
"Aku mau ngasih ini," jawab Lui sambil mengangkat bungkusan di tangannya tinggi-tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astheneia 2: End With You
Romance(SEQUEL ASTHENEIA) Kembali lagi dengan mereka berdua.. Mereka yang seperti matahari dan salju.. Mereka yang seperti tetesan air hujan dan batu.. Mereka yang sekarang telah bersatu dalam hangatnya cinta.. Dan mereka yang sekarang telah bersatu karena...