"Mas ku itu beda, dia lebih mulia dan istimewa dari mas mulia yang tergantung di leher dan terkait di lenganmu! Karena dia 'Mas' ku!"
***
Kini di meja makan sudah tersusun rapi masakan yang selesai dibuat oleh nyonya di rumah tersebut. Lui memandangi masakannya dengan rasa bangga, siapa sangka dirinya berhasil membuat ayam saus asam manis dan ayam katsu beserta sambal matahnya? Aku memang hebat ya 'kan guys?!
Tok tok tok..
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu dari arah ruang tamu. Lui yang mendengar itu langsung melepas celemeknya dan berjalan menuju pintu depan.
"Iya sebentar," jawab Lui dari dalam.
Sesaat setelah pintu terbuka, sebuah boneka beruang lucu berwarna putih seperti salju muncul di hadapannya. Lui terpana dengan boneka super lucu itu, tanpa basa-basi ia langsung mengambilnya tanpa memedulikan siapa yang berada di balik boneka beruang itu.
"Ih lucu banget!! Rawr!!" ucap Lui, membuat pria yang tadi membawa boneka itu gemas sendiri.
"Ekhem!" sindir pria itu.
Lui tersadar beberapa saat, ia mengalihkan pandangannya ke arah Aldy yang sudah berdiri di depan pintu dengan kedua alis yang terangkat ke atas.
"Eh? Mamas!!" soraknya gembira sembari melempar boneka beruang itu ke belakang dan menghambur ke dalam pelukan Aldy.
Aldy reflek menangkap Lui yang melompat ke dalam pelukannya. Kini posisi Lui tengah berada di gendongan Aldy, untung saja tubuh Lui kecil dan pendek, kalau tidak bisa mati dini Aldy.
Dengan pelan-pelan, Aldy melangkah masuk untuk menghindari tatapan tajam dari para tetangga. Pintu depan kini sudah tertutup rapat dan Lui belum juga mau turun dari gendongannya.
"Nggak mau turun?" tanya Aldy.
"Nggak," jawab Lui.
"Oh yaudah," balas Aldy yang langsung membawa Lui ke lantai atas.
Sementara Lui hanya diam memeluk leher Aldy. "Mas?"
"Hmm."
"Tadi katanya makan di luar? Nggak jadi ya? Apa karena Mas tahu kalau aku bakal masak jadi nggak jadi makan di luar?" tebak Lui. Tebak tebak berhadiah nih, Bund!
"Ge'er banget, emang nggak jadi makan di luar tadi." Yok Mas, gengsinya di tinggiin lagi!
"Ohh." Lui hanya ber-oh-ria mendengar jawaban Aldy.
Sampai di kamar, Aldy segera menurunkan Lui di atas ranjang. Kedua tatapan mereka beradu, namun Aldy memutuskannya dan hendak beranjak dari atas ranjang.
Tetapi, sepertinya istrinya itu tidak mengizinkannya untuk pergi dari sana, Lui menarik dasi panjang Aldy agar pria itu tidak meninggalkannya. Aldy kembali terduduk di atas ranjang dan menatap Lui dengan pandangan terkejut. Nggak nyangka ya istri kamu kayak gini?
"Kenapa, Sayang?" tanya Aldy lembut sambil mengusap rambut Lui.
"Mamas nggak kangen Dedek?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Astheneia 2: End With You
Romance(SEQUEL ASTHENEIA) Kembali lagi dengan mereka berdua.. Mereka yang seperti matahari dan salju.. Mereka yang seperti tetesan air hujan dan batu.. Mereka yang sekarang telah bersatu dalam hangatnya cinta.. Dan mereka yang sekarang telah bersatu karena...