🦋Happy Reading Everyone🦋
.
.
.
.
."Kalau punya masalah itu bilang jangan dipendam, gimana aku mau ngerti kamu punya masalah kalau kamunya aja tutup mulut, hm?"
***
JAM tiga subuh, Aldy baru saja selesai melembur di kantornya. Pekerjaannya sudah selesai sekarang dan waktunya untuk pulang. Aldy mengambil ponselnya, namun tidak ada panggilan masuk atau pesan dari istrinya. Mungkin Lui sudah tidur, pikir Aldy.
Di kantor, kini tinggal Aldy seorang, dan ini pertama kalinya ia melembur hingga jam tiga subuh. Sampai di parkiran, Aldy langsung bergegas masuk ke dalam mobil dan segera pulang ke rumah. Untungnya ada seorang satpam yang berjaga di depan gerbang, jadi mobilnya aman terjaga.
Sampai di rumahnya, Aldy langsung memarkirkan mobil di garasi rumah dan masuk ke dalam rumahnya. Suasana dingin menyerbunya ketika turun dari mobil, tak heran karena sebentar lagi subuh.
Aldy pelan-pelan membuka pintu rumahnya, lalu kembali menutupnya dengan perlahan. Ia melangkah masuk menuju kamar.
PLAKKK!!!
Sebuah pentungan kayu mendarat di kepalanya dengan lumayan keras, membuat Aldy mengaduh pelan sambil memegangi kepalanya yang sakit.
"HAYYOOO!!! MAU MALING YAAAA KAMU?!!" teriak perempuan di hadapannya.
Aldy menghela napas berat lalu mendenkus kesal, menatap Lui dengan tatapan mata lelahnya. Lui terkejut dan seketika menurunkan pentungan kayu tadi.
"M-maafin Lui, Mas.. Lui kira tadi maling.."
Lui menunduk menyesal atas perbuatannya, ia ketakutan dari tadi dan mengira kalau Aldy adalah seseorang yang ingin berniat jahat kepadanya.
"Liat dulu makanya, jangan asal main pukul aja," ucap Aldy dingin lalu berjalan melewati perempuan itu.
Rasa lelah menggelayuti tubuhnya, dan pulang bukannya di sambut baik, malah disambut oleh pentungan kayu. Kacau sudah mood Aldy pada dini hari itu. Sementara Lui merasa sangat bersalah kepada Aldy. Perempuan itu mendekati Aldy dan duduk di samping suaminya itu.
"Mas maaf," ucapnya lembut.
Aldy yang berbaring di samping perempuan itu pun hanya bisa bergumam singkat. "Hm."
Lui berbaring di samping Aldy dan memeluk pria itu. "Aku takut dari tadi gak bisa tidur."
"Gak ada apa-apa padahal," ucap Aldy.
"Tapi ... takut.."
Aldy menoleh ke arah Lui yang menyembuyikan wajahnya di bawah lengan Aldy. Sontak pria itu memutar tubuhnya ke arah Lui dan memeluknya.
"Tidur sekarang, besok kamu masih harus ke kampus," suruh Aldy dengan suara dingin tapi lembut.
"Hm.. iyaa," jawab Lui.
***
TEPAT jam tujuh pagi, alarm dari ponsel Lui berbunyi, perempuan itu segera bangun dan bersiap untuk pergi ke kampus. Rasa ngantuk masih belum hilang sekarang, tapi dirinya harus pergi kuliah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Astheneia 2: End With You
Romance(SEQUEL ASTHENEIA) Kembali lagi dengan mereka berdua.. Mereka yang seperti matahari dan salju.. Mereka yang seperti tetesan air hujan dan batu.. Mereka yang sekarang telah bersatu dalam hangatnya cinta.. Dan mereka yang sekarang telah bersatu karena...