- 29 Gelar Sarjana Luika

116 20 0
                                    

"Ini bukan gelar pertamaku, karena gelar pertama ku adalah istri dari seorang manusia es, Arnold Geovani Aldyan."

***

Tak terasa hari yang indah ini akhirnya tiba juga, hari dimana semua mahasiswa dan mahasiswi angkatan lima tahun yang lalu dinyatakan lulus dan mendapatkan gelar sarjananya. Karena hal itulah, wanita yang tengah mengandung tiga bulan ini berada di auditorium ini. Hari ini dirinya siap menerima gelar itu. 

Wanita itu duduk bersama dengan teman-temannya yang lain, sementara Aldy dan juga anggota keluarganya yang lain duduk di kursi tamu.

Lui menatap Aldy yang duduk tak jauh dari kursinya, ia melambaikan tangan ke arah suaminya itu dengan senyuman lebar menghiasi bibirnya. Aldy membalas lambaian tangan Lui dan mengedipkan sebelah matanya, membuat wanitanya itu terkekeh geli.

"Gelar sarjana berikutnya akan saya berikan kepada seorang mahasiswi dengan nama lengkap Luika Gresanda Simanuel!" panggil seorang kepala kampus.

Luika tersenyum lebar, ia berdiri dengan degup jantung yang begitu berhamburan tidak sesuai ritme. Sebelum melangkah, kepalanya ia tolehkan ke arah sang suami dan anggota kekuarga lainnya, mereka mengangguk bersamaan sembari bertepuk tangan.

Anggukan kepala kecil diiringi langkah kaki yang dengan bangga naik ke atas panggung auditorium membuat tepuk tangan semakin bergemuruh di gedung gemerlap itu.

Tali dari topi toga yang dikenakannya dipindahkan ke arah yang bersebrangan, yang menandakan dirinya sudah lulus dan sudah siap menerima gelarnya. Sebuah pelakat serta surat yang tergulung dan terikat pita juga sudah berada di tangannya.

"Selamat untuk kamu, Luika, salah satu mahasiswi dengan nilai IPK yang tinggi," ucap kepala kampus tersebut  kepada Lui dengan bangga.

Lui tersenyum lebar ke arah pria paruh baya itu dan juga ke arah para audiens, terutama anggota keluarganya yang duduk sambil menepuk tangan mereka dengan begitu keras. 

Selamat untuk diri aku. Batin Lui menggumam.

"Mau lihat dong fotonya, aku bagus nggak, Mas, di foto?" tanya Lui mendatangi Aldy yang tengah memegang kamera DSLR.

"Cantik kok, sayang," jawab Aldy sembari memperlihatkan foto candid Lui yang ia ambil diam-diam.

"Ihh bukan yang itu! Yang cantik tadi," rengek Lui.

Aldy terkekeh geli dan melihatkan hasil foto yang lainnya. "Nih, cantik 'kan?"

"Hmm, menurut kamu?" 

Aldy tau kalau Lui tengah memancingnya sekarang ini. Sesekali menjahili istri tidak apa-apa 'kan? 

"Nggak, masih cantikan cewek yang di sana tuh," jawab Aldy sambil menatap jahil ke arah Lui.

Sementara Lui memasang tampang jengkel, namun menyunggingkan senyuman yang membuat Aldy merinding. Senyuman psikopatnya menurut Aldy.

"Ng-nggak sayang, becanda doang kok hehe. Iyaa cantik banget istri aku tuh." Lebih baik ia mengalah saja, menjahili bumil akan membuatnya menjadi dadar gulung dalam waktu singkat.

Lui tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya. Tak lama, anggota keluarganya yang lain datang dan mengajaknya berfoto ria. Memberikan ucapan selamat dan memeluk perempuan itu dengan erat, sangat bangga dengan pencapaian Lui.

Astheneia 2: End With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang