Seminggu telah berlalu sejak perjalanan kami dari Los angeles yang sangat melelahkan. Banyak hal buruk yang menimpaku tapi walaupun demikian aku cukup beruntung karena bisa bernostalgia sekaligus bertemu kembali dengan orang orang yang aku cintai.Tapi sayangnya keberuntungan itu tidak berlangsung lama, karena setelah kembali ke New York tuan Ronald kembali menjadi dirinya yang asli. Pemarah, kasar dan arogan.
Tuan Ronald akhir akhir ini juga sering pulang terlambat karena sibuk mengurusi pekerjaannya yang tertinggal akibat acara minggu lalu. Dan mungkin karena itulah ia menjadi stress dan kembali melampiaskannya padaku.
Aku sendiri sudah kembali bekerja sebagai seorang pembantu dirumah tuan Ronald. Pekerjaan ini sebenarnya cukup melelahkan, selain karena ukuran rumahnya yang sangat luas, aku juga harus mengerjakannya setiap hari. Dan tentunya aku tidak dibayar sepeser pun untuk melakukan semua ini.
Hari ini tuan Ronald menyuruhku untuk membersihkan ruang kerjanya. Dan aku lebih suka menyebut tempat itu sebagai lautan sampah dibandingkan ruang kerja. Bagaimana tidak? Sampah dimana mana dan bau alkohol yang menyeruak membuatku spontan menutup hidung.
Aku membereskan kertas kertas yang berserakan terlebih dahulu dan barulah merapihkan berkas berkas yang menumpuk diatas meja. Tetapi ada satu hal yang mengalihkan perhatianku yaitu sebuah benda berwarna putih yang nampak mencurigakan, karena penasaran aku pun memutuskan untuk meraihnya dan membaca tulisan yang tertera diatasnya.
"Ronald & Jessica"
Mataku membulat, dengan perasaan cemas aku membuka isi dari benda itu untuk memastikan bahwa dugaanku salah. Tapi sayangnya, ternyata dugaanku benar. Benda itu adalah sebuah undangan pernikahan.
Atau lebih tepatnya, undangan pernikahan tuan Ronald.
Hatiku terasa seperti hancur berkeping keping, karena tidak dapat dipungkiri bahwa semakin hari rasa cintaku tumbuh semakin besar dan sekarang tiba tiba saja pria yang aku cintai itu akan menikah dengan orang lain.
Dengan perasaan kecewa aku pun meletakan kembali undangan itu ke tempat semula dan keluar dari ruangan ini bersamaan dengan terdengarnya suara bel yang berbunyi nyaring.
Aku bergegas menuju pintu utama karena aku yakin pasti tuan Ronald lah yang membunyikan bel. Ketika pintu terbuka aku dikejutkan dengan sosok tuan Ronald yang tengah berdiri dengan seorang wanita cantik yang sedang memeluk lengannya.
Wanita itu terlihat seksi dengan memakai short dress ketat berwarna merah yang memamerkan lekukan tubuhnya. Dan sepertinya wanita berambut brunette itu adalah Jessica, calon istri tuan Ronald.
"Silahkan masuk" ucapku sopan dan Mereka berdua melewatiku begitu saja.
Hal ini tentunya membuatku kecewa karena biasanya tuan Ronald akan sedikit berbasa basi ketika pulang kerja tapi entah mengapa hari ia mengabaikanku.
"Sayang aku lelah" ucap wanita itu sembari bergelayut di lengan tuan Ronald.
"Pergilah ke kamarku, aku akan menyusul nanti" balasnya lalu mengelus kepala wanita itu.
"Baiklah"
Cup.
Wanita itu berjinjit dan mengecup bibir tuan Ronald sebelum akhirnya naik ke lantai atas. Kulihat tuan Ronald tersenyum, matanya mengikuti pergerakan wanita itu hingga ia menghilang dibalik pintu kamar. Sedangkan aku yang cemburu hanya bisa menyaksikan betapa romantisnya mereka berdua.
Ekhem.
Aku langsung salah tingkah ketika tanpa sadar ternyata tuan Ronald sedang menatapku dengan penuh tanda tanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Searching For Happiness [BXB]
Teen FictionJed tidaklah lebih dari seorang pemuda miskin yang hidup bersama adik perempuannya, dia menghabiskan masa mudanya hanya untuk mencari nafkah agar sang adik memiliki masa depan yang cerah. Namun siapa sangka, segala kekurangan yang di milikinya itu a...