Para pengunjung yang mulai memenuhi area pantai membuat kami terpaksa harus kembali ke hotel, walaupun disepanjang perjalanan menuju kesana, tuan Ronald tidak ada hentinya menggerutu karena merasa tidak puas menikmati waktunya bersamaku."Sudahlah tuan, jangan kesal begitu" ucapku ketika melihat ekspresi tuan Ronald yang sangat kusut.
"Bagaimana aku tidak kesal Jed? Mereka sangat mengganggu!" Protesnya.
"Pantai memang dibuat untuk umum tuan, jadi wajar saja kalau mereka mulai berdatangan"
"Aku tidak peduli. Lihat saja, aku akan membeli pulau agar tidak ada lagi yang bisa menggangguku!" Tuan Ronald memasukan keycardnya kemudian membuka pintu kamar dengan kasar.
"Bukankah tuan lebih baik mempersiapkan diri untuk acara pagi ini?" Ucapku sembari mengikutinya dari belakang.
Aura didalam ruangan ini seketika berubah ketika tuan Ronald menampilkan seringai di wajahnya. Postur tubuhnya yang tinggi dan rahangnya yang tegas seolah olah membuatku terhipnotis didalam pesonanya.
"Maukah kau membantuku untuk mempersiapkan diri?" Dia berbisik tepat didepan telingaku dan sebuah gigitan kecil pun aku dapatkan.
"Ah, tuan apa yang kau lakukan?!" Aku mencoba untuk mendorong tubuhnya namun dengan cepat pria itu menghimpit tubuhku ke dinding.
"Layani aku dan aku akan melepaskanmu"
Cup.
Tuan Ronald menarik tengkukku dan memberikanku kecupan kecupan kecil yang berangsur angsur berubah menjadi sebuah lumatan ganas. Ia kemudian merobek bagian depan kemejaku dan langsung melahap nippleku dengan rakus.
"Janganghh... Kumohonghh..."
"Kumohongh, ber..hentii"
"Berhenti? Apa seperti ini?" Tuan Ronald mendorong tubuhku keatas ranjang dan langsung menaikan kedua kakiku keatas pundaknya. ia juga dengan sengaja menggesekkan kejantanannya yang sudah menegang ke selangkanganku.
Nghh...
"Yes baby, mendesahlah seperti itu!"
Pria tampan itu membuka kemeja yang dipakainya dan memamerkan tubuh berototnya yang terbentuk dengan sempurna sebelum kembali menyerangku dengan memberikan gigitan gigitan kecil di area leherku.
"Akhu.. tidakh... mau tuangh.."
Tuan Ronald mengabaikan eranganku kemudian melanjutkannya dengan membalikan tubuhku dan membuat posisiku saat ini menungging dibawahnya.
"Bersiaplah Jed"
Aku meremas seprai ketika merasakan sesuatu yang besar sedang berusaha untuk menerobos masuk kedalam lubangku. Tuan Ronald memasukan kejantanannya dengan sangat kasar sehingga membuatku merintih kesakitan. Dia mengapit leherku dengan lengan besarnya sembari terus memberikanku ciuman.
"Tuk"
"Tuk"
"Tuk"
Kami berdua memandang satu sama lain ketika terdengar suara ketukan pintu dari luar. Tuan Ronald yang nampak kesal langsung memakai kembali pakaiannya dan bergegas membukakan pintu sembari terus mengeluarkan sumpah serapahnya. Samar samar kudengar dia berbicara dengan seseorang sebelum akhirnya kembali kedalam ruangan.
"Tunggu disini, aku akan segera kembali" dengan terburu buru ia melangkah keluar dan menghilang dibalik pintu.
Kesempatan ini aku gunakan untuk membersihkan tubuhku yang terasa lengket akibat keringat. Aku melihat pantulan diriku di depan cermin lalu dikejutkan dengan banyaknya kissmark yang memenuhi area leherku.
![](https://img.wattpad.com/cover/245858696-288-k570462.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Searching For Happiness [BXB]
Ficção AdolescenteJed tidaklah lebih dari seorang pemuda miskin yang hidup bersama adik perempuannya, dia menghabiskan masa mudanya hanya untuk mencari nafkah agar sang adik memiliki masa depan yang cerah. Namun siapa sangka, segala kekurangan yang di milikinya itu a...