#4

22.2K 1.8K 71
                                        


Brak...

Ronald membanting pintu ruangannya. Ia benar benar tidak bisa berkonsentrasi setelah kejadian tadi pagi dengan kata lain ia horny. Ia butuh seseorang untuk memuaskannya dan sekarang ia hanya bisa terduduk di kursinya sembari memijat pelipisnya.

"Ron, kau ini sebenarnya kenapa, kau terlihat tidak fokus hari ini" ucap Jeff yang sedang merapihkan berkas di mejanya. Saat meeting tadi Ronald benar benar terlihat seperti orang bodoh.

"Ayo katakan Ron siapa tahu aku bisa membantumu" ucapnya menawarkan. Ronald lalu menatap jeff yang sedang membelakanginya. Sebuah smirk pun terlukis di wajahnya.

"Kau benar benar ingin membantuku?" Tanyanya. Jeff menatapnya dan mengangguk.

"Tentu saja kenapa tidak?" Setelah itu Ia kembali memfokuskan matanya ke berkas berkas dimejanya. Dengan cepat Ronald pun bangkit dari duduknya lalu berjalan mendekati Jeff kemudian memeluknya dari belakang. Ia mengendus lehernya dengan sensual dan tidak lupa tangannya yang mulai meremas pantat Jeff perlahan.

"Sialan Ron apa yang kau lakukan, lepaskan aku!" Jeff tersentak ketika Ronald tiba tiba memeluknya seperti itu. Dengan sekuat tenaga ia pun melepaskan pelukannya.

"Kenapa? Bukannya kau bilang ingin membantuku sayang?" Ucapnya menggoda. Dan Sekarang Jeff benar benar menyesali tawarannya. Kemudian Ronald kembali mendekat lalu menciumi bibir Jeff dengan ganas, ia berusaha menolak dengan mendorong dadanya tapi sia sia. Ronald malah menarik tengkuknya untuk memperdalam ciuman mereka. Ia melumat bibirnya dengan penuh nafsu dengan lidahnya yang menari nari didalamnya.

"Enghh, lepaskan Ron ahh" ia melenguh ketika bibir Ronald mulai turun menggigiti lehernya dan meninggalkan bekas merah disana. Ronald melepaskan kancing kemeja Jeff satu persatu dan memperlihatkan nipple nya yang berwarna merah kecoklatan. Tanpa basa basi ia langsung melahapnya dengan sangat kasar seakan akan air susu akan keluar dari sana.

"Ahh... Ronald please stopp!" Jeff mengerang semakin kuat merasakan sensasi geli yang Ronald berikan di dadanya dan tentu saja Ronald yang mendengarnya semakin bertambah nafsu. Ia menghentikan aktivitasnya sejenak lalu memandangi Jeff yang terengah engah dengan keringat yang membasahi tubuhnya.

"Ayo kita lanjutkan sayang" godanya. Lalu kembali mendekatkan tubuhnya.
"Tunggu Ron!" Ia menahan tubuh Ronald dengan kedua tangannya dan ia pun terhenti.

"Kenapa, kau tidak suka?" Tanyanya. Jeff pun menegakkan tubuhnya dan menstabilkan napasnya.

"Apa yang akan aku dapatkan kalau aku memuaskanmu? Ronald menaikan sebelah alisnya lalu menyilangkan tangannya di dada.

"Baiklah katakan apa yang kau mau" jeff tersenyum lalu mendekat kearahnya dan mengalungkan tangannya di leher Ronald.

"Bagaimana kalau kau berikan aku cuti selama dua minggu?" Ia kemudian mengelus dada bidang Ron yang masih terbalut kemeja dan mengecupnya. Sedangkan Ronald mengepalkan tangannya tanda tidak setuju.

"Tidak! Kau baru saja mengambil cuti minggu lalu" ucapnya kesal. jeff mendekatkan wajahnya lalu tersenyum sambil memandangi wajah tampan Ronald.

"Kalau begitu, aku juga tidak mau memuaskanmu" ia menjauhkan wajahnya dengan cepat lalu merapihkan kemejanya dan melangkah menjauh.

"Baiklah kau menang" pada akhirnya Ronald mengalah, Ia tidak punya pilihan, Ronald sudah benar benar horny saat ini. Kemudian Jeff pun berbalik dan langsung mencumbu bibir Ronald dan melumatnya dengan penuh nafsu.

Ia mendorong tubuh besar Ronald ke dinding dan mengambil alih permainan lalu kembali menciumi Ronald hingga bibir mereka basah oleh saliva. Jeff mengelus ereksi Ronald yang sudah mengeras dari balik celananya kemudian mengocoknya perlahan. Ketika mereka mulai kehabisan oksigen ciuman pun terhenti.

Searching For Happiness [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang