#3

22.9K 2K 167
                                        

"Apa itu" Jed mendongak dan terkejut ketika menyadari bahwa ada orang lain disana yang sedang berdiri menatapnya dengan tangan yang mengepal.

"Katakan!"  Pria itu terlihat seperti sedang menahan amarah lalu dengan ragu ia pun menjawab pertanyaannya.

"Ak..aku hanya memakan Roti pemberian sekretaris Tuan. Jawabnya. Ronald pun semakin mendekat.

Jed ketakutan.


Dan...

Bughh!!

"Apa kesalahanku tuan" Jed memegangi pipinya yang terasa ngilu.


Pria itu mendekat lalu mencengkram leher baju yang Jed pakai. "Apa aku yang menyuruhmu untuk makan ini?" Ia mengambil bungkus roti itu lalu melemparnya ke wajah Jed.

"Maaf tuan aku ti..tidak tahu" tubuhnya bergetar hebat

"Apa kau tidak tahu siapa Tuanmu?!" Ia menjambak Rambut Jed lalu membentur benturkan kepalanya ke tembok.

Duggh..

Duggh..

Duggh..

"Cukup tuanh, sakitthh" ia merintih kesakitan ketika merasakan kepala belakangnya berdenyut denyut.

"Kau harus diberi hukuman!" Jed melotot. Tuannya itu bahkan baru saja menyiksanya kurang dari satu jam lalu dan sekarang ia akan memberikannya hukuman.

"Pria ini benar benar gila" ucapnya dalam hati

"Lepaskan tuan Aku mohon, ah sakit"
Ia meremas lengan Jed lalu membawanya keluar dari sana. Jed yang tidak bisa menyeimbangi langkahnya pun hanya bisa pasrah mengikuti kemana tuannya akan membawanya pergi. Ronald berhenti di depan wastafel dengan jari jarinya yang masih mencengkram lengan Jed.

"Muntahkan!" Jed menatapnya kebingungan.

"Cepat muntahkan!" Ia mengeram.

"Aku tidak bisa Tuan"

Ronald sudah kehabisan kesabaran. akhirnya ia mendorong kepala belakang Jed ke wastafel lalu ia menggenggam jari jemari Jed kemudian mesukkannya dengan paksa sambil menyogok nyogokkannya ke mulut Jed.

Hueek..

Hueek...

Jed memuntahkan isi perutnya. Rasa asam dan pahit memenuhi mulutnya. Tenggorokannya sakit dan napasnya memburu.

"Cukuph tuanh" ucapnya terengah engah. Ronald pun menatapnya tajam.

"Berjanjilah, kau tidak akan melakukan apapun tanpa seizinku!" Ia menendang kaki Jed pelan hingga ia jatuh terduduk.

"B..baik tuan aku berjanji" Ronald tersenyum.

Jika Jed pikir hanya itu hukumannya maka ia salah, Ronald tiba tiba menggendongnya lalu membawanya ke kamar mandi.

Brugh...

Ronald membanting tubuh kecil itu sehingga Jed tergeletak di bawah shower. Jed yang masih sadar pun segera terduduk lalu menyembunyikan wajahnya di lututnya.

"Hukumanmu belum selesai bocah" Jed mulai panik lalu mengangkat wajahnya.

"Ampun tuan aku minta maaf jangan hukum aku" ia memohon dengan berharap tuannya itu akan sedikit berbaik hati tapi sayangnya tidak.

Searching For Happiness [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang