Ronald baru saja sampai di Ohio sekitar satu jam yang lalu, dan sekarang ia sudah menginjakan kakinya di sebuah hotel bintang lima yang akan ia tempati selama beberapa hari ke depan. Ronald juga meminta agar kamarnya berada di lantai paling atas, karena ia tidak ingin mendengar sedikit pun suara yang akan mengganggunya."Ron" pria itu menoleh ketika seseorang memanggil namanya.
"Ada apa?" Tanyanya ketika melihat Jeff yang tengah mengintip dari balik pintu kamarnya.
"Apa kau mau pergi ke Club malam ini?" Tanya Jeff.
"Tidak"
Jeff menyipitkan matanya. "Kau yakin" Ronald berdecak.
"Kau bisa pergi sendiri Jeff" kesalnya.
"Baiklah Ron" Jeff terlihat sangat kecewa ketika mendengar respon yang Ronald berikan. Padahal Jeff hanya ingin membantu Ronald agar ia tidak stress karena terus memikirkan pekerjaannya.
Jeff pun terpaksa harus pergi sendirian. Jika bukan karena teman temannya, Jeff juga sebenarnya malas untuk pergi kesana. Ada banyak sekali pekerjaan yang harus Jeff lakukan besok pagi, dan jika malam ini ia mabuk terlalu banyak maka Ronald pasti akan langsung membunuhnya.
Ronald keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melingkar di pinggangnya. Pria itu mengalihkan pandangannya untuk mencari keberadaan Jeff, tapi sepertinya sekretarisnya itu sudah angkat kaki dari kamarnya. Ronald pun mulai memakai pakaiannya dengan leluasa.
Waktu masih menunjukan pukul enam sore dan Ronald memutuskan untuk menggunakan waktu luangnya itu untuk berbaring sembari melepas rasa penatnya. Akhir akhir ini Ronald sering berpikiran untuk membuka hatinya kepada orang lain, karena cepat atau lambat ia harus menikah dan memberikan cucu untuk kedua orang tuanya.
Tapi nyatanya menemukan seseorang yang tepat untuk mengisi hatinya tidaklah semudah yang Ronald bayangkan. Hingga saat ini tidak ada seorang pun yang dapat memikat perhatiannya, bahkan Mario sekali pun tidak dapat menggantikan posisi pemuda itu.
Setelah berdiam diri selama beberapa jam Ronald mulai menyesali keputusannya karena tidak ikut ke Club bersama dengan Jeff. Ronald merasa seperti akan mati kebosanan karena terus berdiam diri tanpa melakukan apapun. Pria itu pun akhirnya memutuskan untuk menyusul Jeff, karena letak Club tersebut juga tidak terlalu jauh dari hotel yang ia tempati.
Ronald membutuhkan waktu kurang dari lima belas menit untuk bisa sampai disana. Pria itu awalnya ragu untuk menginjakan kakinya di area Club, namun karena Ronald sudah terlanjur datang, ia pun memberanikan diri untuk masuk dan langsung disambut oleh suara musik yang memekakkan telinga.
"Ron!" Ronald menyipitkan matanya ketika samar samar melihat Jeff yang tengah melambaikan tangannya dari kejauhan.
"Aku kira kau tidak akan datang" Jeff menghampiri Ronald dengan membawa segelas cocktail di dalam genggamannya.
"Aku berubah pikiran" jawab Ronald singkat.
"Ikutlah denganku" Jeff membawa Ronald ke sebuah private room yang sudah diisi oleh beberapa orang temannya.
"Siapa pria tampan itu Jeff?" Tanya seorang wanita berambut pirang.
"Dia atasanku" jawab Jeff seadanya.
Di dalam ruangan itu terdapat tiga orang wanita yang terlihat seksi dengan pakaian ketat yang membalut tubuh mereka. Ronald bahkan bisa melihat lekukan tubuh mereka dengan sangat jelas, dan hal itu berhasil membuat Ronald merasa risih. Tapi walaupun begitu, mereka bertiga ternyata tidak seburuk yang Ronald bayangkan.
Mereka mulai bercerita mengenai banyak hal seraya meneguk beberapa botol wine dan cocktail. Ronald yang sudah menghabiskan lebih dari dua botol pun sekarang sudah dalam kondisi mabuk. Jeff bahkan sampai terkejut karena tidak menyangka bahwa Ronald akan mabuk lebih cepat darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Searching For Happiness [BXB]
Fiksi RemajaJed tidaklah lebih dari seorang pemuda miskin yang hidup bersama adik perempuannya, dia menghabiskan masa mudanya hanya untuk mencari nafkah agar sang adik memiliki masa depan yang cerah. Namun siapa sangka, segala kekurangan yang di milikinya itu a...