#20

12.9K 1.1K 70
                                    


Sebulan telah berlalu sejak terjadinya insiden maut yang sempat menggemparkan kota New York. Polisi mengatakan bahwa kecelakaan itu adalah kecelakaan murni tanpa adanya foul play dari siapapun. Hasil identifikasi juga menyatakan bahwa DNA yang berada di dalam tubuh salah satu korban cocok dengan DNA Jed.

Sedangkan dua korban lainnya adalah Mike Wilson dan Chris Edwards. Mereka berdua merupakan dua orang pria yang cukup bermasalah dengan hukum. Beberapa tahun silam mereka sempat terjerat kasus narkoba dan pemerkosaan.

Setelah mengetahui hal itu Ronald berubah menjadi pribadi yang lebih pendiam. Sepanjang hari Pria itu hanya akan mengurung dirinya didalam kamar sembari menatap kosong keluar jendela.

Jonathan dan Alexander tentunya merasa khawatir dengan keadaan Ronald. Pria itu hampir tidak pernah menyentuh makanannya dan mereka juga takut kondisi kesehatan Ronald akan terganggu.

Sejak kepergian Jed Ronald juga tiba tiba saja memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya dengan alasan bahwa ia sudah kehilangan semangat kerjanya. Berbagai macam cara telah mereka lakukan agar Ronald kembali bekerja, namun pria itu tetap menolak permintaan mereka.

"Apalagi yang harus kita lakukan Alex?" Tanya Jonathan kepada suaminya.

"Entahlah, jika saja kau menyetujui hubungan mereka mungkin semua ini tidak akan terjadi" sindir Alexander seraya menaikan bahunya.

Jonathan berdecak. "Bisakah kau berhenti mengungkit tentang hal itu?" Ucapnya marah. Alexander berbalik dan berjalan melewati Jonathan.

"Tunggu" Alexander menghentikan langkahnya.

"Aku memiliki beberapa pertanyaan untukmu" ucapnya serius.

"Katakan" balas Alexander.

"Kemana kau sering pergi akhir akhir ini?" Tanya Jonathan dingin.

"Hanya mengurus beberapa masalah" jawab Alexander yang masih membelakangi Jonathan.

"Apakah kau bermain dengan pria lain dibelakangku?" Alexander mengepalkan tangannya ketika merasa tidak terima dengan tuduhan suaminya.

Alexander pun berbalik dengan perasaan marah. "Apa kau baru saja menuduhku Joe?" Sinisnya.

"Jika kau memang tidak berselingkuh, maka buktikan padaku" ucapnya menatap lurus kearah Alexander.

"Aku sudah menikah denganmu lebih dari dua puluh tahun, apakah kau masih tidak bisa mempercayaiku Joe?" Alexander menatapnya tajam.

"Kalau begitu katakan kemana kau pergi akhir akhir ini!" desaknya.

"Dengar Joe" Alexander mendekat dan menarik dasi Jonathan.

"Kau memang suamiku, tapi aku juga membutuhkan privasi!" Tegasnya. Alexander mendorong tubuh Jonathan hingga tersungkur kebelakang.

"Kita belum selesai bicara Alex!" Cegatnya. Alexander tidak menjawab dan langsung membanting pintu dengan keras.

Jonathan sebenarnya tidak bermaksud untuk menuduhnya seperti itu, karena ia sangat yakin bahwa Alexander mencintainya. Jonathan hanya merasa kesal karena akhir akhir ini Alexander jarang meluangkan waktu untuknya dengan alasan bahwa ia memiliki urusan lain.

Jonathan juga sudah meminta anak buahnya untuk memata matai Alexander namun sayangnya kepintaran mereka tidak sebanding dengan kepintaran Alexander. Suaminya itu selalu saja berhasil lolos dari jangkauan anak buahnya.

Alexander berjalan dengan perasaan kesal. Ia tidak menyangka bahwa suaminya sendiri akan menuduhnya seperti itu. Alexander tidak ingin mengatakan yang sebenarnya karena ia ingin membuktikan kepada Jonathan bahwa ia bisa melakukan suatu hal yang berguna tanpa campur tangan suaminya.

Searching For Happiness [BXB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang