Hari Ke - 21 | Kenangan Ditya

321 57 4
                                    

Satu tahun yang lalu....


"Ikuti kata-kata saya."

Suara Dekan Fakultas Hukum terdengar melalui pengeras suara di dalam ruangan aula yang saat ini diisi oleh puluhan mahasiswa yang ingin menyaksikan pelantikan dan pembacaan sumpah jabatan pengurus BEM Fakultas Hukum yang baru.

Aku salah satunya yang bersedia mengucapkan sumpah itu. Dengan menggunakan almamater kebanggaan dan emblem merah di dada kiri yang menjadi khas fakultas kami.

Dengan pasti dan lantang sumpah pengurus BEM kami ucapkan...

"Kami Seluruh Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum,  bersumpah :

1. Selalu taat kepada Tuhan yang maha ESA.

2. Akan Memenuhi Kewajiban – Kewajiban Kami sebagai pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa.

3. Senantiasa bersikap Jujur, Adil, Disiplin, Tanggung Jawab dan  Bekerja Sama dalam mengemban tugas sebagai Pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa.

4. Senantiasa menjaga Harkat, Martabat dan Citra Civitas Akademika Fakultas Hukum dalam menjalankan kehidupan kampus maupun di masyarakat

5.  Senantiasa menumbuhkan dan memupuk Rasa Kekeluargaan serta Kebersamaan dengan seluruh civitas akademika Fakultas Hukum serta menjunjung tinggi almamater.

6. Tidak akan membocorkan Rahasia sekecil apapun yang berada di dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum keluar lingkungan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum.

7. Mematuhi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta Garis Besar Haluan Organisasi (GBHO) Senat Mahasiswa Universitas dalam menjalankan kepengurusan organisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Hukum."

"Dengan dibacanya sumpah tersebut berarti kalian telah sah menjadi pengurus BEM FAKULTAS HUKUM periode 2019-2020," ucap pak Dekan memberikan persetujuannya.

Tanda tangan serah terima jabatan dilakukan oleh mantan ketua BEM terdahulu dan aku sebagai ketua BEM terpilih. Sebagai gala atau perdana menjabat posisi baruku, aku meminta kepada seluruh pengurus untuk berkumpul di ruangan sekretariat BEM. Ruangan itu memang tak asing untuk kami yang sudah menjadi pengurus di tahun sebelumnya, meskipun dulu aku hanya menjabat sebagai ketua bidang seksi humas.

Berdiri di sampingku, ada gadis yang sangat kusukai sejak dulu. Namanya Jemima, dia adalah sekretaris BEM yang akan menemaniku menjabat untuk periode satu tahun ke depan. Berdiri di kejauhan sambil asik memotret kami, ada Jodi—sahabatku, yang menjadi support system-ku dalam menjalani kampanye ketua BEM.

"Untuk saat ini, gue nggak akan ngebagiin rencana kerja apapun karena gue masih rancang semuanya. Gue janji sih, akan selesain dalam satu minggu sekaligus gue mau diskusi sama kalian siapa-siapa aja nantinya yang akan menempati berbagai bidang di struktur yang baru," terangku saat menjelaskan tujuan mereka semua dikumpulkan di ruangan dengan luas lima kali lima meter ini.

"Kalian udah kenal gue lah ya, tapi kalau belum ada yang kenal, nama gue M. Falah Raditya, anak-anak biasa manggil gue Ditya. Gue angkatan dua ribu tujuh belas. Ini yang plontos namanya Bisma dia wakil ketua BEM, sengkatan sama gue. Ini Jemima kalian biasa panggil Jasmine, kalian juga udah pada kenal, dia Sekretaris BEM, eh kamu angkatan dua ribu delapan belas kan ya?" tanyaku pada Mima yang dijawab anggukan oleh dia.

"Satu lagi nyaris lupa," lanjut kak Ditya. "Ada Arya, bendahara kita cuma tadi ijin buat masuk kelas."

"Bang, nanya!" seru seorang anak laki-laki kurus berwajah oriental yang kutahu bernama Marco.

"Iya," sahutku.

"Kok sama kak Jasmine pake aku-kamu, giliran sama kita-kita pake gue-elo?" tanyanya dengan lugas.

28 Hari Mencari Cinta [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang