PART 2 TEMPAT ASING

269 15 0
                                    

“Kalian mengenalnya ?” Tanya Key hati-hati. Jean dan Rin hanya mengangguk.

“Siapa dia ?” Tanyanya lagi

“Roxy”,”Anak kafe Amoura” jawab jean dan Rin beriringan.

***

Di sebuah ruang kamar yang sangat luas dan dipenuhi dengan perabotan kamar yang lengkap. Seluruh perabotan itu memiliki ukiran sulur tanaman yang rumit namun indah di setiap sisinya. Tapi, yang menarik perhatian diruangan itu bukanlah perabotan indah nan megah yang terdapat di sana, di sebuah kasur queen size terlihat seorang gadis. Gadis itu terbaring ditengah kasurnya, wajahnya sangat cantik dan rambutnya yang panjang hitam legam tergerai di bantalnya. Mata gadis itu sudah lama terpejam, membuat semua orang yang berada di kastil itu cemas jikalau matanya tidak juga terbuka. Sudah berminggu-minggu gadis itu tertidur dikasurnya, dan tidak ada sedikitpun sebuah reaksi atau gerakan kecil yang dilakukannya.

Tok Tok Tok

Pintu besar yang berada di sana diketuk oleh seseorang, membuat gema pada kamar yang sepi itu. Tak lama muncul seorang pria berwibawa meski sudah tidak terlihat muda lagi, masuk dan berjalan menuju kasur queen sze itu. Wajah pria itu terlihat sangat letih namun masih terlihat ketampanannya, dipandangnya wajah gadis cantik itu dan diusapnya lembut wajah gadis itu. Wajahnya sangat sedih melihat anak gadisnya itu yang masih setia menutup matanya. Meskipun gadis itu selalu membuatnya kesulitan, entah perilaku atau tindakannya yang terkadang dapat membuatnya marah terhadap gadis itu, tapi baginya gadis itu tetaplah anak gadisnya yang sangat disayanginya dan selalu menghiburnya dikala waktu luang.

Kemudian, terdengar suara ketukan dipintu dan disuruhnya masuk. Muncullah seorang pria tua beserta tiga perawat wanita dengan pakaian yang serba putih dan seorang pemuda dengan pakaian berlatihnya. Setelahnya mereka semua menunduk hormat pada pria yang duduk di kasur itu.

“Yang Mulia, sekarang waktunya untuk Tuan Putri menjalani pemeriksaan.” Ucap pria tua, Semhs yang merupakan seorang tabib itu pada tuannya, raja dari negeri itu.

“Aku mengerti.” Angguknya pada tabib itu, dan menjauh.

Dengan segera Semsh dan perawat wanita itu berjalan menuju gadis itu dan memulai pemeriksaannya dengan cekatan.

“Ayahanda sudah berapa lama berada di kamar Rose.” Tanya pemuda tadi yang merupakan anak dari pria berwibawa tadi.

“Tidak lama.” Jawab ayahnya tanpa menoleh.

Semsh selesai melakukan pemeriksaan. Para perawat segera meninggalkan ruangan itu.

“Bagaimana keadaan putriku, Semsh.” Tanya sang raja pada tabibnya.

“Maafkan hamba, Yang Mulia. Meskipum kondisi Tuan Putri sudah sembuh total seperti semula. Tapi, hamba masih belum menemukan tanda-tanda Tuan Putri akan terbangun.” Jawab tabib penuh sesal.

“Kau boleh kembali.” Semsh memberi hormat sebelum keluar dari kamar itu.

“Rosalina, kuharap kau segera membuka matamu kembali.” Dikecupnya kening putrinya itu dan berlalu pergi meninggalkan kamar. Sedangkan, pemuda juga kakak dari Putri Rosa, Pangeran Yuji hanya menatapnya sebentar dan mengikuti Raja Rhein.

***

Perlahan-lahan matanya terbuka dan mengerjabkannya beberapa kali hingga dia benar-benar dapat melihat dengan jelas, lalu terbangun duduk dari kasurnya dengan susah payah. Roxy, melihat kesekelilingnya, dan tersadar bahwa dia berada di tempat asing yang tak dilkenalinya. Ruangan itu penuh dengan perabotan mewah dan aneh yang juga tak dikenalnya. Kemudian, dia merasa tenggorokkannya terasa kering, dilihatnya ada segelas air disamping tempat tidurnya. Dengan sisa tenaganya -entah kenapa tubuhnya terasa kaku-  Roxy berupaya mengambil gelas itu.

she is princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang