PART 14 RACUN

115 10 0
                                    

"Hey, bisa tidak besok kita santai menikmati matahari bersinar saja." Ucap seorang gadis yang memakai gaun putih tipis dan menatap langit malam yang gelap lewat jendela besarnya.

"Kau benar, bekerja juga ada batasnya. Bagaimana dengan piknik ?" Tanya semangat suara gadis lain yang terdengar dikepalanya, yang dijawab anggukkan dari gadis tersebut.

***

'Piknik, sih memang. Tapi, KENAPA MEREKA JUGA IKUT !!' teriak batin Roxy.

Didepannya sekarang sebuah kain lebar bercorak kotak-kotak dengan beberapa keranjang makanan enak yang memang disiapkan untuk perbekalannya. JUGA ada dua pengawalnya-Baron dan Fujiki-, dua pelayan-Sisilia dan Yasmine-, dan tiga pangeran-Charles, Feist, dan Aoku.

'Kenapa dua pangeran itu datang disaat yang tidak tepat begini sih.' Keluh Roxy. Pada dasarnya pangeran Aoku memang sering datang ke istana untuk urusan kerajaan atau hanya berkunjung, dan pangeran Feist, dia datang karena dia 'tunangan'nya Rosa. Jadi, dia harus sering ke kerajaannya untuk menemuinya.

'Benar ! ini kan piknik kita, kenapa si 'tunangan' dan si 'jelek' itu juga ikut.' Balas Rosa.

Sebenarnya mereka-Roxy dan Rosa- berencana pergi diam-diam sendiri. Tapi, kepergok oleh dua pengawal dan dua pelayannya yang sama-sama datang ke kamarnya. Lalu, ketiga pangeran-yang datang entah darimana- tiba-tiba ikut-ikutan saat mereka bersiap bepergian.. Jadi sekarang mereka berkumpul untuk acara piknik yang direncanakan oleh Roxy-Rosa.

"Benar-benar tempat yang bagus untuk piknik ditambah cuaca yang cerah." Ujar Feist saat tiba.

'Yeah.' Sahut Rosa dan Roxy dalam pikiran mereka.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang. Menurutku tidak akan seru kalau hanya duduk santai dan makan saja. Kita juga perlu bergerak." Sambung Aoku.

'Lakukan saja sendiri.' Sahut Rosa dan Roxy, lagi.

Roxy berjalan mendekati salah satu keranjang makanan dan mengambil kue krim didalamnya.

"Kalau saja mereka tidak ada, kurasa sekarang aku bisa menikmati makanan ini sambil menikmati pemandangan di depan bukit ini." Gumam Roxy.

"Kalau mau makan, jangan sendiri biar aku temani." Ucap Feist yang duduk disebelahnya dan ikut mengambil sebuah kue yang sama dengan Roxy.

"Enak juga. Pantas kau membawa bagian ini lebih banyak" Ujarnya setelah memakan kue tersebut. Roxy tidak menanggapinya dan tetap memakan kue-kuenya.

"Apa kau marah karena kami mengganggu acaramu ?" Tanya Feist pada Roxy yang sedang memakan kue dan teh yang disiapkan Yasmine untuknya.

Roxy tetap diam tak menyahuti. Charles, Aoku dan kedua pengawal pribadinya datang, ikut nimbrung mengambil makanan yang sudah disiapkan.

'Rasanya sedikit aneh.' Mengernyit, pandang Roxy pada kue stroberinya setelah mencicipinya.

"Ada apa ?" Feist yang menyadari perubahan mimik Roxy bertanya.

"Hey, coba ini." Kata Roxy sambil menyodorkan garpu dengan sepotong kue stroberinya pada Feist. Feist memandang kue itu dan menatap Roxy gantian.

'Apa dia mencoba menyuapiku ?' pikirnya

"Kalau seorang gadis mau menyuapimu makanannya, seharusnya kau terima." Kata Charles yang duduk di samping Roxy

"Benar. Lagian dia tunanganmu kan." Sambung Aoku sambil meminta teh pada Sisilia dan terkadang menebarkan pesonanya pada kedua pelayan putri Rosa itu.

"Kau tidak mau." Kata Roxy dengan wajah yang dibuat kecewa.

"Ah, tidak." Kilahnya, lalu Feist membuka mulutnya dan memakan kue tersebut, Roxy menarik garpunya dan meletakkannya pada piringnya.

she is princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang