PART 21 KEMBALINYA DUA PENGAWAL

111 6 0
                                    

"Terimakasih sudah membantu anak muda." Ucap seorang wanita tua yang baru saja dibantu mengangkatkan air dari sumur tua. Sudah menjadi kewajiban Baron membantu warga desa karena itu memang hukuman yang diterimanya, yaitu membantu warga desa tanpa meminta bayaran dan harus bekerja dari pagi hingga malam tiba, begitu juga dengan Fujiki, teman senasib seperjuangannya di desa itu.

Dan sekarang, hari yang ditunggunya datang. Masa hukumannya akan berakhir pada malam ini, besok mereka akan dijemput oleh pihak kerajaan dan dia akan bertemu lagi dengan seorang gadis yang berhasil membuatnya melakukan semua hukuman ini.

"Kau sudah selesai, tuan." Fujiki datang dengan kaos yang sudah kotor, mungkin dia membantu di peternakkan warga lagi.

"Ya. Sekarang tinggal menunggu prajurit yang akan menjemput besok. Lebih baik kita beristirahat. Perjalanan ke kota membutuhkan waktu setengah hari dengan berkuda. Dan berhentilah memanggilku dengan 'tuan', kaukira aku setua itu" Ucapnya, memang usia Baron lebih tua 7 tahun dibanding Fujiki yang berusia 19 tahun.

"Tapi, aku sudah terbiasa. Nanti akan kucoba." Balas Fujiki.

"Dasar." Mengingat kata kuda, Baron mengingat kembali saat pertemuan pertamanya dengan gadis pembawa masalah-putri Rosa- dihutan dimana dulunya menjadi daerah kekuasaannya hingga dia menjadi pengawal gadis itu.

#flashback

Saat itu dia sedang bepergian ke kota sebelah dan memeriksa kelompoknya yang berada dikota itu sekaligus mencari target mereka selanjutnya. Awalnya dia tidak curiga karena tidak ada satupun kenalannya yang berkeliaran di hutan, tapi samar dia mendengar dentingan pedang, suara teriakkan dari arah yang berlawanan dari tempat tinggal dia dan kelompoknya. Karena penasaran, dia membatalkan niatnya untuk langsung ke markasnya dan berlari ke arah sumber suara yang didengarnya. Ketika itulah, dilihatnya kelompoknya sedang bertarung berebutan dengan seorang pria yang mengenakan pakaian yang diketahuinya sebagai pakaian para bangsawan kelas atas dan dia juga tahu kalau pria itu adalah seseorang yang seharusnya dia hindari. Tapi, bagaimana pria itu bisa berada di wilayahnya, pikir Baron. Cukup lama dia melihat teman-temannya terjatuh oleh satu orang saja. Itu memang tidak mustahil untuknya, karena pria yang sedang berdiri sendiri melawan kawanannya adalah pangeran Archiles yang dikenal tidak pandang bulu terhadap musuhnya. Dan seharusnya, tidak, sedikitnya dari setengah kawanannya seharusnya tidak memiliki nyawanya lagi, tapi yang dilihatnya, pangeran Archi hanya menjatuhkan kawanannya dengan membuatnya pingsan satu persatu. Lalu, matanya melihat seorang gadis yang mengenakan gaun aurburn sedang berada di atas kudanya tidak jauh dari pertarungan itu. Gadis itu hanya diam menatap pertarungan itu, tidak sedikitpun dia merasa takut melihat hal tersebut malah terlihat jelas kalau gadis itu terlihat senang melihatnya dan sesekali tersenyum. Sekarang pandangannya beralih pada kawanannya yang sebentar lagi akan dihabisi semuanya, wakilnya-Jack- tampak sangat mengenaskan dengan lebam dan bekas luka yang di dapatnya. Dia berlari menerobos dan langsung menyerang pangeran Archi dengan pedang yang masih tersarung.

"Apa yang membuat anda berada di sini, pangeran ?" ucap Baron setelah keduanya saling melepaskan.

"Apakah kau ketuanya, Baron ?" tanya pangeran Arci.

"Kalau benar, apa mau anda, pangeran ?" balas Baron bertanya. Tapi, bukan kata-kata yang diterimanya, pangeran Archi menyerangnya lagi dengan kuat, membuat Baron sedikit tertekan karenanya. Pedangnya sudah terlepas dari sarungnya dan pertarungan dimulai dengan lebih tegang dari sebelumnya. Mereka saling serang tidak ada satupun yang berniat berhenti sejenak untuk mengambil napas dan menghilangkan ketegangan. Masing-masing mendapatkan lukanya, luka yang di dapat pangeran tidaklah seberapa dibandingkan yang di dapatkan Baron. Baron yang baru saja selesai dari perjalan merasa staminanya cepat terkuras saat bertarung membuatnya seringkali lengah. Pertarungan masih berlanjut hingga suara lembut terdengar jelas ditelinganya mengintrupsi pertarungan.

she is princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang