Ya~ Mai kembali lagi. Kemaren Mai bilang nggak ada part tambahan, eh, malah muncul lagi.
Part ini Mai buat atas saran dari @manikanggie. Mai nggak tahu apakah ini sudah cukup atau tidak. Disini lebih banyak percakapannya.
So, selamat baca aja, ya~
###
"Oh, ya, tante. Tadi tante kenapa memanggil Roxy dengan Eve ? Tante mengenal Roxy. Kok aku nggak tahu ?" Tanya Jean pada Theresa.
"Ah, itu. Kalian pasti tidak tahu 'kan nama panjangnya ? Namanya Evelina Ronia Xander. Dan kurasa kalian pernah mendengar namanya." Jawab Theresa enteng.
Kembali, pintu terbuka. Tiga pria masuk bersamaan.
"Sudah selesai ?" Tanya Theresa pada Brian, suaminya.
"Ya. Barusan. Aku juga bertemu dengan Key. Tak kusangka tujuan kami sama." Jawab Brian menoleh pada putranya.
"Sekarang...ada yang bisa menjelaskan situasi ini pada kami ?" Tanya Theresa, menatap kelima anak muda tersebut, terutama Roxy aka Eve.
'Lagi-lagi harus bicara panjang kali lebar.' Batin Roxy meringis.
"Jadi..." Ucap Theresa menuntut.
"Kau tanyakan saja pada anakmu." Tunjuk Roxy pada Rey yang berdiri disamping Brian.
"Di sini aku korban, bukan pelaku. Aku juga baru sadar. Jadi, tidak tahu keadaannya." Lanjutnya.
"Sebaiknya kita duduk terlebih dulu." Saran Makoto. Semuanya menoleh padanya dan mengangguk setuju. Mereka duduk di sofa diruangan tersebut.
"Jadi..." Lagi-lagi Theresa menuntut, kali ini pada anaknya dan juga keponakannya.
Shin dan Rey saling tatap. Menentukan siapa yang menjelaskan terlebih dulu dan dari mana awal dia membukanya.
"Tante masih ingat mengenai hari itu kan ? Saat Rey kehilangan mobil karena kebodohannya sendiri yang membiarkan mobilnya dengan mesin hidup ditinggalkan didepan mini market hanya untuk membeli sebotol air ?" Ucap Shin memulai. Theresa mengangguk.
"Nah, saat itu, mobilnya dicuri dan dibawa oleh seorang pria mabuk yang melihat mobil milik Rey yang seakan tertulis 'ambil saja' itu. Jadi, setelah itu, pria itu membawa mobilnya dan disaat bersamaan Rey keluar. Tapi, dia terlambat. Lalu, entah keberuntungan dari mana. Aku melewatinya didepan mini market dan menghentikan mobilku didepannya. Dan dia-" tunjuk Shin pada Rey, "-Langsung menyabotase mobilku dan aku terpaksa duduk disamping kemudi. Kami mengejar mobil Rey yang dibawa ngebut tanpa menghiraukan lalulintas." Henti Shin untuk mengambil napas.
"Setelah beberapa menit. Saat kami sampai di lampu jalan kesekian. Mobil Rey melewati lagi tepat saat lampu berwarna merah, dan-Brak- mobil itu tiba-tiba membelok ke pagar pembatas jalan dan mobilnya rusak parah.
"Tapi, siapa yang menyangka. Mobil itu menabrak pagar pembatas karena dia baru saja menabrak seseorang. Dan korbannya adalah gadis itu-" tunjuk Shin pada Roxy,"-di saat itu, dia juga sedang memeluk seorang gadis kecil. Beruntung gadis kecil itu selamat. Dan kami langsung membawanya ke rumah sakit tanpa menghubungi ambulan karena keadaannya benar-benar parah. Selain itu, aku juga sudah menghubungi polisi di perjalanan. Kami membiarkan pria mabuk itu diurus oleh pihak polisi. Kami berdua membawanya ke rumah sakit ini karena letaknya paling dekat. Setelahnya, dia-gadis bernama Roxy-itu tidak sadarkan diri, sampai akhirnya hari ini dia sadar." Jelas Shin panjang dan menghela napas.
"Jadi, kau tidak muncul selama sebulan ini karena tidur disini ?" tanya Theresa pada Roxy. Roxy mengangguk mengiyakan.
"Lalu, bagaimana kau menjelaskan mengenai kau tidak hadir ke rapat tahunan ? Bukankah itu sebelum kau mengalami kecelakaan ?" tanya Theresa telak. Roxy menghindari tatapan Theresa, bermaksud mencari alasan yang tepat yang dapat dipercaya olehnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
she is princess
FantasySebuah tragedi terjadi, membuat seorang putri kecil kehilangan wanita cantik yang sangat disayanginya, bundanya. Dia benar-benar shok dan marah, terlebih dia melihat siapa orang yang sudah menghunuskan pedang pada bundanya, yang membuatnya memiliki...