PART 12 REKRUT

138 8 0
                                    

Trang, trang, trang

Roxy melewati para prajurit yang sedang berlatih di tempat latihan itu dan mengikuti Llyod -komandan yang tergolong masih muda dikalangan para komandan lainnya- untuk menemui seseorang.

"Itu dia." Kata komandan Llyod saat menemukan seorang pria muda dengan rambut merah dan pakaian prajurit yang sedang berdiri di depan tumpukan senjata.

"Fujiki..." panggil komandan Llyod pada pria itu. Fujiki berbalik dan memberi hormat pada komandan Llyod dan Roxy.

"Ada apa tuan. Apakah ada masalah ?" Tanya Fujiki.

"Tidak. Hanya saja Putri Rosa ingin bertemu denganmu." Jawab komandan Llyod dan melirik Roxy. Fujiki melihat Roxy, tampak di wajahnya kalau dia takut tapi disembunyikannya dengan bersikap biasa.

"Ikut aku." Kata Roxy langsung. Komandan Llyod dan Fujiki menatapnya tanya.

"Jadilah pengawal pribadiku." Tambah Roxy. Fujiki dan komandan Llyod terkejut dengan ucapan Roxy.

"Kuberi waktu sampai besok.. Aku akan datang lagi. Saat itu berikan jawabanmu" Setelah mengucapkan serentetan kata-kata yang membuat kedua pria itu bingung tanpa penjelasan yang detail, Roxy pergi.

***

Tuk tuk tuk

Suara nyaring dari sepasang heels bergema diruangan sempit dan kotor itu. Disamping kanan kirinya penuh dengan terali besi dan beberapa orang didalamnya menatapnya tajam, marah, dan benci.

Seorang pria tua berhenti didepannya dan mencari kunci untuk sebuah sel paling ujung yang kini didepannya. Di sel itu, seorang pria yang terlihat lusuh dan penuh luka yang masih belum sembuh terlihat di balik sel didepannya.

Pintu sel itupun terbuka, seorang gadis dengan gaun putih dengan beberapa butiran kristal di bagian ujung gaunnya, masuk dan berdiri didepan pria yang dirantai itu.

"Huh, apa yang dilakukan oleh seorang putri sepertimu datang kemari." Pria itu mendengus tidak suka dengan kedatangan gadis di depannya.

"Aku punya penawaran untukmu." Kata gadis di depannya datar menghiraukan ucapan pria di depannya.

"Apa lagi sekarang. Setelah menghajarku habis-habisan dan memasukkanku ke sini, kau ingin apa lagi dariku. Cih, dasar kakak-beradik brengsek." Pria di depannya meludah ke gadis di depannya, menyebabkan baju indahnya berbecak.

"Aku akan membebaskanmu dari sel terkutuk ini, kalau kau mau menerima penawaran dariku."

"Kau kira aku akan menerimanya, huh. Lupakan."

"Aku akan datang lagi besok. Dan berikan jawabanmu."

Setelah mengakhiri dan menyampaikan tujuannya. Gadis itu pergi. Pintu sel pun terkunci kembali meninggalkan pria itu sendiri kembali dengan pikiran melayang.

***

"Ke mana saja kau tadi." Ucap Shiro setelah Roxy duduk di depannya. Seperti biasa, Roxy selalu pergi ke taman kecil istana-taman monochrome- yang selalu membuat Roxy merasa tenang setelah melihat pemandangan taman itu walau hanya didominasi hitam-putih.

"Jalan-jalan sebentar." Sahut Roxy. "Bagaimana denganmu ? apa yang kau lakukan selama pergi ?"

"Hanya mengurus beberapa hal." Jawab Shiro.

"Apa itu ?" Tanya Roxy penasaran.

"Rahasia." Roxy kesal atas jawaban Shiro yang tidak memberitahunya lebih jelas.

"Apa rencanamu selanjutnya ?" Tanya Shiro balik

"Rahasia." Balas Roxy mengulangi ucapan Shiro.

"Tidak kreatif, mengikuti ucapan orang lain." Sindir Shiro

she is princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang