PART 18 BERTEMU LAGI

92 9 0
                                    

"Bagaimana keadaannya, Semsh ?" tanya raja Rhien yang menatap khawatir pada Roxy yang terbaring.

"Kondisi tuan putri sudah membaik, Yang Mulia. Beberapa lukanya juga sudah menutup. Sekarang, hanya menunggu kesadaran tuan putri untuk mengetahui lebih lanjut keadaan putri." Jelas Semsh pada raja Rhien. Sesudahnya, Semsh pergi bersama para perawat meninggalkan raja Rhien di ruangan. Raja Rhien duduk di samping putri Rosa, dibelainya wajah putri Rosa. Melihat putri Rosa yang terbaring, membuatnya mengingat kembali kejadian sebelumnya. Dia berharap mata putrinya itu segera terbuka.

***

"Bukankah kalian adalah pengawal pribadinya. Apa yang kalian berdua lakukan sebenarnya !!!" bentak raja Rhien pada Baron dan Fujiki yang berdiri di depannya menunduk. Dia memang sudah mendengar semua ceritanya dari pangeran Archi, tapi tetap saja, putrinya memiliki dua pengawal dan pengawalnya sama sekali tidak melakukan tugasnya sebagai pengawal yang sepantasnya. Disamping itu, dia juga memarahi pangeran Archi karena selama tugasnya Archi yang dimintanya untuk melibatkan Rosa, malah tidak pernah melibatkannya sama sekali sejak awal. Dia benar-benar marah. Sekarang, Rosa, putrinya, sudah dua hari tidak sadarkan diri dan putranya tidak berhasil membawa white rose. Sunguh...

"Apa saja kerjaan kalian ?! Bagaimana bisa kalian membiarkan putriku pergi sendiri tanpa pengawalan. Tugas kalian adalah menjaga dan melindungi putriku. Bukan membuatnya terbujur terbaring dengan penuh luka ditubuhnya. Sejak awal aku sudah tidak setuju dengan pilihan Rosa menjadikan seorang prajurit lemah dan mantan perampok mengawalnya."

Raja Rhein duduk dikursi megahnya dengan emosi yang masih meledak. Jarinya memijit dahinya sambil meredam emosinya.

"Kalian akan diberi hukuman karena lalai dalam bertugas dan membiarkan putriku terluka sesuai peraturan. Dan kau Arc, kau juga akan mendapat hukuman dariku karena tidak menuruti perintahku." Putus raja Rhein.

Sedangkan Nyg, sejak malam itu, dia sudah tidak diperbolehkan ke istana ataupun menemui putri Rosa.

***

Keesokkan harinya putri Rosa sadar dan tabib istana dipanggil untuk memeriksa kondisinya.

"Kondisi putri sudah pulih. Mungkin akan terasa sedikit pusing, tapi putri akan baik-baik saja setelah beristirahat." Kata Semsh setelah memeriksa kondisi putri Rosa.

"Baiklah. Rosa, sebaiknya kau istirahatlah lagi. Kalau perlu sesuatu kau tinggal bunyikan lonceng untuk memanggil penjaga yang berada didepan kamarmu." Raja Rhien mencium kening putrinya dan pergi menyusul Semsh.

'Bagaimana perasaanmu ?' Tanya suara perempuan dalam kepalannya, Rosa.

"Lebih baik." Jawab Roxy pelan lalu matanya terpejam.

Setelah Roxy sadar, yang dilakukannya hanya diam melamun. Sisilia dan Yasmine yang sudah terbiasa dengan perilaku tuan putrinya yang tidak bisa diam dan sering sekali membuatnya harus berpikir 'di mana putri ?' kini hanya diam di dalam kamar sambil membaca buku dan hanya keluar kalau jam makan, belajar, dan sesekali ke taman, selain itu putrinya hanya diam di kamar. Tidak jarang mereka mendapati putrinya melamun di balkon kamarnya sendiri. Sekarang putri Rosa menjadi lebih pendiam dan kalem, dan bicaranya sangat sopan berbanding terbalik dengan sifat pemberontakknya.

Para putri yang selalu menginginkan Rosa berprilaku seperti sekarang merasa senang, tapi juga keheranan dengan perilaku adik mereka yang berubah total 100%. Tidak hanya, kedua pelayan pribadi putri Rosa dan saudarinya, semua orang yang berada di istana dan mengenal Rosa merasa heran dengan perilakunya. Pangeran Feist 'tunangan' putri Rosa, pangeran Aoku, dan pangeran Kirizawa yang datang ke istana melihat perubahan Rosa bertanya-tanya pada pangeran Charles dan pangeran Yuji meminta penjelasan. Mereka merasa takjub dengan perubahan putri Rosa yang hanya berselang selama tiga hari tidak sadarkan diri lalu terbangun menjadi seorang putri yang sesungguhnya.

she is princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang