PART 11 JALAN-JALAN

165 8 0
                                    

Roxy bersama para pelayan pribadinya, Sisilia dan Yasmine, baru saja keluar dari kamar Roxy.

"Kalian pergilah, aku sudah meminta Clafis untuk menyiapkan kereta kuda di depan untuk kalian." Perintah Roxy.

"Tapi, bagaimana dengan Putri.." Tanya Sisilia.

"Aku akan menggunakan Silva. Aku akan menemui kalian didepan bersama Silva." Jawab Roxy

"Tapi, kami tidak bisa--"

"Kau mau menentangku." Roxy menatapnya dan bicara pelan. Kedua pelayannya tidak ada yang bicara, bungkam..

"Sampai ketemu di depan" Roxy melenggang pergi meninggalkan.

"Apakah tuan putri sudah kembali ?" Tanya Sisilia, setelah putri Rosa menjauh.

"Mungkin. Akhir-akhir ini sikapnya mulai kembali seperti sebelumnya." Jawab Yasmine.

"Padahal aku lebih suka tuan putri yang sekarang. Walau menyusahkan dan cerewet, tapi dia baik." Keluh Sisilia

"Mau bagaimana lagi. Putri Rosa tetaplah Putri Rosa. Putri yang egois dan be-"

"Sudahlah Yas. Kita tidak perlu membahasnya lagi." Potong Sisilia. Dia tidak ingin mengingat kembali masa lalu.

"Baiklah. Sekarang kita pergi."

***

"Kau mau ke mana ?" Tanya seseorang dari arah belakang Roxy yang sedang bersiap membukakan pagar Silva-kuda putih, tegap, kuat dan surai panjangnya yang membuatnya tampak indah- Roxy menengok kearah suara tersebut.

"Hanya jalan-jalan." Jawab Roxy kemudian dan melanjutkan membuka pagar Silva dan menariknya ke luar.

"Dan..."

"Maksudmu ??" Tanya Roxy berbalik

"Apa hanya jalan-jalan. Kurasa ada hal lain yang sedang kau rencanakan." Jawabnya.

"Tidak. Ini murni jalan-jalan. Aku sudah bilang pada ayahanda, Charles, Yuji, dan Lucy. Dan mereka mengijinkannya" Kata Roxy sambil mengibaskan tangannya dan menghitung dengan jarinya.

"Bagaimana denganku ?"

"Aku tidak tahu kau ada, pangeran Archiless. Kalau adapun, aku tidak perlu bilang padamu, kan." Roxy tidak menyangka kalau kakak tertuanyaa itu akan menanyakan hal seperti itu, diluar dugaan kan. Setelah menyelesaikan ucapannya, Roxy membawa Silva keluar istal.

Didepan istana sudah siap sebuah kereta kuda, Sisilia dan Yasmine, dan Clafis. Roxy datang dengan menunggangi Silva.

"Sudah siap."

"Sudah, tuan Putri." Jawab Clafis.

"Aku ikut." Sebuah suara menimpali dari arah Roxy datang.

"Pangeran." Sisilia, Yasmine, dan Clafis membungkuk memberi hormat pada pangeran Archiless.

"Kenapa kau ikut." Ada nada tidak suka dari Roxy.

"Aku hanya ingin jalan-jalan. Sudah lama aku tidak ke kota. Kebetulan tujuan kita sama." Jawab pangeran Archiless. Para pelayan terkejut dengan jawaban darinya, tidak menyangka. Roxy hanya mengerutkan dahinya.

'Wow, kalimat yang panjang keluar dari mulut seorang pangeran kutub.' Suara Rosa muncul di kepala Roxy.

'Kau bilang dia tidak suka membuang waktunya dan lebih suka mendekam dengan pekerjaannya. Tapi kenapa sekarang...'

'Mungkin dia sedang kerasukan setan pembawa mood baik'

"Kau tidak mau." Suara berat Arc memutuskan komunikasi batin Roxy-Rosa.

she is princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang