PART 26 TAMU YANG TIDAK DIDUGA DAN GELANG

103 6 2
                                    

"Lamar...Kau..." Raja Rhien tidak dapat mengeluarkan kata-katanya. Dia terkejut karena orang kepercayaannyalah yang menjadi ketua dari penyerangan itu.

"Benar, Yang Mulia." Ucap Jendral Lamar tersenyum.

"Walaupun aku dan pangeran menaruh curiga padamu. Tapi, tak kusangka kau benar-benar melakukan penyerangan seperti ini dan mengerahkan semua prajurit istana untuk menyerang kami." Ucap Rico dengan menggenggam erat pedangnya.

"Hahaha...Kau dan pangeran benar-benar pintar. Tapi sayang, kepintaran kalian itu hanya menjadi pajangan saja." Tawa Lamar remeh. Dibelakangnya terdapat sekelompok prajurit.

"Baiklah. Kurasa sebaiknya aku pergi dan menunggu salah satu dari kalian datang menemuiku." Jendral Lamar pergi melewati para prajurit yang membuka jalan.

"Lamar !" Sebelum sempat mengejar jendral Lamar, para prajurit sudah menghalang dan menyerang, membuat mereka tidak bisa beranjak dari tempat dan menghadapi seluruh prajurit istana yang sudah menjadi anak buah jendral Lamar. Rico dan lainnya bertarung sambil melindungi raja Rhien dan kedua putrinya.

***

Para prajurit yang terus bertambah dan menyerang tidak ada habisnya, membuat Rico dan temannya kewalahan. Napas mereka terengah, sudah hampir pada batasnya. Saat Rico lengah, seorang prajurit berhasil menerobos dan menyerang salah satu putri.

Traangg

Pedang prajurit yang menyerang itu terlempar jauh dan tubuhnya terpental kebelakang dan menubruk beberapa prajurit lainnya.

"Kau ?! Bagaimana kau bisa kemari ? Kau seharusnya tidak berada di sini." Seru putri Calis pada gadis yang muncul didepannya.

"Ck. Jangan banyak tanya. Aku sendiri juga tidak ingin melakukan ini. Tapi, apa boleh buat, untuk putri, aku akan melakukan apapun." Gadis itu kembali menyerang para prajurit dengan belati panjangnya, dan secara bersamaan tangannya merogoh isi tas yang dibawanya dan mengeluarkan suatu benda bundar dan mengenakannya pada para prajurti itu. Hal itu terus dia lakukan.

"Apa yang sedang kalian lakukan ?! Cepat kalahkan mereka agar ini selesai." Teriak Nyg marah. Dia menghadapi prajurit yang bertubuh besar yang membawa pedang besar.

***

Disisi lain pangeran Yuji dan prajuritnya masih melawan para prajurit yang menyerang. Mereka seakan tidak ada habisnya dan tidak mengenal lelah, terus menyerang sekalipun sudah dijatuhkan.

"Pangeran, ini tidak akan berhasil. Mereka terus bertambah banyak. Bahkan tidak ada tanda-tanda gerakkan yang membuat mereka untuk menyerah atau mundur. Seakan-akan mereka hanya memiliki keinginan untuk terus menyerang." Seru salah satu prajurit yang bersamanya.

"Aku tahu. Tapi, apa ? Aku tidak tahu bagaimana membuat mereka untuk tidak menyerang lagi selain membuat mereka pingsan. Tidak mungkin aku membunuh mereka. Dan, mereka seperti dikendalikan oleh sesuatu." Ucap pangeran Yuji. Dia benar-benar kewalahan menghadapi prajurit yang menyerang tanpa lelah itu. Sehebat apapun dia, dia pasti akan mengalami batas kalau terus-menerus bertahan, menghindar dan menyerang tanpa melukai prajurit istana.

"Pangeran !! Awas dibelakang anda !!" Teriak salah satu prajurit yang melihat seorang prajurit lawan yang menyerang pangeran Yuji tepat dibelakangnya. Sedetik sebelum pedang itu menebasnya, seseorang sudah melemparkan prajurit itu dengan menendangnya kuat.

"Kau ?! Pengawal Rosa 'kan ?" Tanya pangeran Yuji kaget.

"Sebelum kau bertanya, lebih baik kau kalahkan mereka dulu." Ucap Baron yang ternyata dialah pelaku yang menendang prajurit tadi. Lalu, dia menyerang prajurit yang bermaksud menyerangnya.

she is princessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang