Broken Badly

8

Note: Mulai pekan ini, aku bakalan posting setiap Sabtu dan Minggu. Biar lebih rajin buka Wattpad aja. Dan biar isi per chapternya nggak terlalu panjang.

Mohon dukungan vote dan komennya, ya. 

Terima kasih dan selamat membaca :)

 *

Aruna terkejut saat melihat abangnya datang bersama seorang cewek cantik yang tampak familier. Bukan Dinar, cewek itu mirip pemain FTV yang pernah ditonton Aruna, tapi entah siapa namanya. Aruna semakin terkejut saat kedua sahabat abangnya menyapa cewek feminin itu, lalu ngobrol dengan akrab. Otaknya langsung memproses kejadian tersebut dan menyimpulkan bahwa cewek itu pacar baru Ahimsa.

"Dek, kenalin, ini Claudia." Ahimsa memperkenalkan cewek berambut panjang sepunggung itu pada Aruna.

"Hai, Kak Claudia." Aruna mengulurkan tangan, lalu disambut Claudia.

Dari jarak sedekat ini, kecantikan Claudia terlihat semakin paripurna. Rambutnya berwarna cokelat gelap, lurus, sehat, indah, dan wangi. Wajahnya dirias makeup berwarna soft dan minimalis. Dress selutut berwarna putih dengan aksen peach terlihat sempurna di tubuh langsingnya. Dan kuku-kuku di jari tangan dan kakinya dimanikur-pedikur dengan baik serta dicat warna peach. Claudia menjadi pusat perhatian semua orang yang berada di taman belakang rumah Aruna.

"Hai, Aruna. Happy birthday, ya!" Claudia menyerahkan kado bersampul warna kuning. Warna kesukaan Aruna.

"Wah, makasih, Kak Claudia!" Bisa jadi cuma kebetulan saja Claudia memilih sampul kado berwarna kuning atau memang hanya warna itu yang tersedia. Namun, Aruna tak bisa menghalau rasa haru dalam dadanya. Betapapun, mereka belum saling mengenal, tetapi Claudia sudah mau datang ke acara syukuran ulang tahun Aruna dan memberinya kado. "Aduh, jadi ngerepotin."

"Sama sekali nggak ngerepotin, kok." Senyum Claudia cantik banget, secantik wajah dan penampilannya dari ujung rambut hingga kaki. Dia benar-benar mirip artis yang dipikirkan Aruna sejak tadi. "Semoga Aruna suka, ya."

"Dari sampulnya aja aku udah suka banget, Kak! Aku suka warna kuning, apalagi kuning gemes gini." Aruna memeluk kado berbentuk kubus itu. "Sekali lagi makasih banyak, Kak Claudia."

"Lo laper, nggak?" tanya Ahimsa kepada Claudia. "Makan, yuk!"

Aruna yakin dia tidak salah dengar. Orang pacaran kan biasanya nggak ber-lo-gue, tapi ber-aku-kamu, pikirnya. Apa mereka masih pedekate?

Saat Claudia dan Ahimsa berada di meja prasmanan, Aruna menyimpan kadonya di meja, lalu menghampiri Abe dan Andra yang sedang makan. "Guys, Claudia itu siapa? Cewek barunya Abang? Kok dia cantik banget, sih? Abang ketemu bidadari di mana?"

"Satu-satu dong, kalau nanya," ujar Abe sambil mengunyah kerupuk udang. Sementara Andra makan sambil fokus pada ponselnya.

"Ya tinggal jawab aja kali, Bang. Apa susahnya?" Aruna ngegas. "Pertanyaan gue juga nggak sampai dua puluh."

"Oke, oke. Selooow," jawab Abe. "Pertama, Claudia itu artis, bintang film layar lebar dan FTV. Kedua, dia bukan ceweknya Ahimsa. Bilangnya sih, cuma temenan. Ketiga, Claudia cantik mungkin karena faktor keturunan, dan yang namanya artis pasti rajin perawatan. Keempat, abang lo ketemu Claudia pertama kali di acara gala premiere filmnya Claudia bulan Januari lalu. Kelima...."

"Udah, Bang. Cuma empat pertanyaan," sela Aruna. "Oke, deh. Thanks infonya. Silakan lanjutin lagi makan-makannya."

Ooh... jadi, cewek itu beneran artis! batin Aruna, sambil memperhatikan Ahimsa dan artis itu dari jauh. Siapa tadi namanya? Claudia? Serta-merta, Aruna mengeluarkan ponselnya, lalu mengetikkan "Claudia bintang film dan FTV" di kolom pencarian Google. Dari beberapa artikel yang muncul di urutan teratas, ada dua jenis berita: manajer Claudia Amanda ditangkap polisi karena kasus narkoba, dan Claudia Amanda pemeran film Cinta Akhir Pekan.