Tujuh bulan kemudian....
"Quarantine: A Love Story ini anak gue yang paling ideal kalau diukur berdasarkan usia kehamilan. Dari mulai ide, brainstorming, nulis, pitching, casting, reading, syuting, sampe pasca-produksi totalnya kurang lebih ya sembilan bulanan," papar Wianne Kansil, sutradara sekaligus penulis naskah film Quarantine: A Love Story, menjawab pertanyaan jurnalis salah satu media online yang diundang dalam press release film tersebut melalui kanal YouTube Flix Pictures secara live malam itu. "Syukur alhamdulillah, filmnya bisa tayang akhir Januari ini."
"Apa aja suka-duka syuting di tengah masa pandemi ini, Mbak?" tanya jurnalis dari media online lainnya. Para jurnalis tersebut diberi akses secara audio untuk mengajukan pertanyaan. Di layar hanya terlihat wajah MC, sutradara, produser, dan tiga pemeran utama film Quarantine: A Love Story, yaitu Claudia Amanda, Jendra Arya, dan Nicholas Tan.
"Sebagai pengalaman syuting pertama dengan cara yang baru, gue dan para kru perlu ekstra adaptasi dalam pelaksanaannya. Terus, waktu itu juga PSBB lagi ketat-ketatnya. Mobilitas jadi terhambat dan perlu strategi jitu buat ngakalinnya. Yang paling bikin waswas sih, kami harus sering-sering mastiin kesehatan para pemain dan kru. Kepala gue udah kayak mau pecah karena harus mikirin ina-inu di luar teknis.
"Nah, untungnya, kami punya aktris dan aktor yang hebat. Ketiga pemeran utama ini adalah yang terbaik dari yang terbaik. Profesional, good attitude, dan punya acting skill yang mumpuni. Begitu juga dengan beberapa pemain pendukung lainnya. Jadi, mereka membantu meringankan pekerjaan gue banget. Dan untungnya lagi, kami nemu tiga vila dengan environment yang berbeda padahal lokasinya di satu kawasan yang sama."
"Gue punya dua pertanyaan. Yang pertama buat Mas Agusta. Sebagai produser, apa pertimbangan yang membuat Mas Agusta nge-oke-in proyek ini tanpa pikir panjang?" Pertanyaan itu datang dari komunitas Cinemagz. Membaca nama komunitas tersebut membuat mata Claudia terbelalak. Seingatnya, Ahimsa merupakan anggota komunitas Cinemagz. Namun, dia agak kecewa karena nama jurnalis yang bertanya bukan Ahimsa, melainkan Gilang.
"Oke, langsung gue jawab aja, ya?" sahut pria berkacamata itu. Usianya tampak sebaya dengan Wianne Kansil. "Gue kenal Wiwi sejak kuliah di IKJ, dan gue pembaca setia cerpen, cerbung, dan puisi yang Wiwi tulis di blognya. Dan sejak Wiwi bikin film pertamanya beberapa tahun lalu, gue udah pengin punya proyek bareng dia. Cuma belum ada waktu dan kesempatan yang pas aja. Sampai suatu hari di awal masa pandemi ini, Wiwi tiba-tiba nge-WhatsApp gue, katanya dia punya cerita. Terus dia kirim dan gue baca. Gue langsung suka. Seperti film-film dia sebelumnya, QALS ini nggak sekadar drama romansa melankolis biasa, tapi juga drama yang optimistis. Gue rasa penting banget buat gercep ngegarap proyek ini. Di tengah masa-masa sulit begini, kita perlu sesuatu yang manis dan optimis. Dan QALS ini bisa jadi self healing buat kita semua."
"Good point, Mas," sahut Gilang. "Pertanyaan kedua ini sebenernya titipan dari salah satu anak Cinemagz yang ngefans sama Claudia Amanda."
Claudia deg-degan, curiga pertanyaan itu dari Ahimsa.
"Untuk Claudia, gimana cara lo membuat karakter Namira yang generik di film ini jadi karakter yang tetep menarik dan lovable? Meranin karakter yang unik emang nggak mudah, tapi meranin karakter yang generik dan biasa-biasa aja kayak si Namira ini pasti jauh lebih susah."
Mengaktifkan tombol audio di laptopnya, Claudia menjawab, "Setiap karakter yang aku peranin punya tantangannya masing-masing. Buat mainin karakter Namira ini, aku nggak hanya sekadar membaca dan menghafal naskah, tapi juga berusaha memahami sisi psikologis dan isi kepala Namira, juga motivasi dari setiap dialog dan tindakannya. Segenerik apa pun karakter dalam sebuah cerita, dia tetep punya layer dan kedalaman yang bisa dieksplor. Selain itu, naskah Mbak Wiwi ini emang kuat dan bagus banget. Acting coach-nya juga ngebantu banget selama proses reading secara online. Terus, aku dapet lawan main yang oke punya. Seneng bisa kerja bareng lagi sama Jendra setelah Cinta Akhir Pekan, jadinya chemistry kami bisa langsung klop."

KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Badly
RomanceJatuh cinta pada aktris idola itu sah-sah saja, tapi jangan pernah bermimpi untuk memilikinya. * Ahimsa Wiraguna jatuh cinta pada Claudia Amanda, aktris berbakat yang sayangnya tak pernah menjadi pemeran utama di setiap film layar lebar dan FTV yan...