Day : 36

582 44 0
                                    

---

Seoul

Karena sejak kemarin Sulhye terus mengeluh pada Jimin agar ia bisa kembali ke Seoul, kali ini Jimin mengabulkan permintaan adiknya itu. Ia sibuk mencarikan apartemen yg baru, jika soal pekerjaan, Jimin menyerahkan itu pada adiknya.

"Nah Hye, ini apartemen barumu, aku sudah meminta Jihyo untuk menjadi teman sekamarmu"

Sulhye berteriak dan melompat ke pelukan kakaknya, "terima kasih Oppa...kau yg terbaik, aku menyayangimu".

"Iya, Oppa juga menyayangimu, sekarang kau istirahat dulu karena aku harus menjemput Appa dibandara"

"Baiklah Oppa...dan Oppa"

Jimin menoleh ke arah Sulhye yg sedang membuat simbol hati dengan jarinya, "untukku?".

"Bukan, untuk Appa, sampaikan itu"

"Moodku sedang baik karena kau senang Hye, tapi lain kali...entahlah"

Sulhye menaikkan bahunya heran, setelah Jimin pergi, ia merebahkan tubuhnya ke atas sofa berbulu miliknya. Sulhye meletakkan tangannya ke atas dadanya, karena terlalu senang, jantungnya terus berdegup dengan kencang.

"Kenapa aku seperti baru selesai olahraga?," tanyanya lalu tertawa.

Bip-

"Hmm? Wonwoo?"

"Aku harus pakai apa ya?," tanyanya sambil melirik ke arah cermin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku harus pakai apa ya?," tanyanya sambil melirik ke arah cermin.

.

.

.

.

Cafe A

Bell pintu masuk berbunyi sangat nyaring, Wonwoo dengan sweater putih yg ditutup menggunakan coat biru tua berjalan ke arah antrian sambil mengeluarkan ponselnya. Semua wanita yg berada dicafe itu melirik lirik ke arah Wonwoo yg terlihat wibawa itu.

"Selamat datang dicafe A, ada yg bisa kami bantu?"

"Oh, aku ingin satu ice americano dan satu raspberry tea, apa raspberry tea-nya bisa dibuat hangat?," tanyanya sambil tersenyum manis ke pelayan cantik itu.

"Bisa, totalnya jadi 7,000 WON. Apa ada yg ingin anda pesan lagi?"

"Itu saja untuk saat ini"

"Baiklah, kami akan panggil jika pesannya sudah selesai"

.

.

Sulhye memilih untuk mengendarai mobilnya sendiri, ia melintasi kota Seoul yg sedang bersalju, tentu saja Sulhye senang dan membuka jendela mobilnya dan mengambil beberapa buti salju. Sambil memejamkan matanya, Sulhye merasakan dinginnya salju itu.

Namun, bayangan ketika ia dan Jungkook sering bermain salju sewaktu kecil terlintas dihadapannya, tanpa sadar ia mengeluarkan air mata dan melajukan mobilnya pelan. Sulhye yg awalnya terfokus ke jalanan kini melirik ponsel lamanya yg retak karena ia banting sewaktu tau soal Jungkook, ia tersenyum tipis lalu pandangannya kembali ke jalanan.

50 Days Falling For My Boss, JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang