---
(Kalau bukan karenaku, kau tidak akan menjadi seperti ini....)
---
Jungkook Side
97L Usual Cafe
Bantingan pintu dicafe itu bergema ke seluruh ruangan, untung saja pintu kaca itu tidak pecah melainkan retak, seperti perasaan Jungkook sekarang. Ia rebahkan tubuhnya ke atas sofa melingkar berwarna ungu itu, temannya Mingyu segera mendekati Jungkook untuk mengetahui keadaannya yg sangat terpuruk itu.
"Hei Kook? Kau tak apa? Kau terlihat gelisah"
Ia masih diam, sambil menatap ponsel didepannya ia menarik nafasnya pelan, "bunuh aku Gyu, aku tidak pantas hidup didunia ini".
"Kau gila?! Apa yg membuatmu berpikiran seperti itu?! Apa yg terjadi?!," teriaknya sambil mengacak acak rambut Jungkook.
"A..aku sudah membuat kesalahan fatal"
"Apa maksudmu? Tidak bisakah kau berbicara dengan jelas huh?!"
Ia mengusap wajahnya kasar lalu menggengam erat ponselnya yg menunjukkan fotonya dengan Eunha, ia menatap kedua mata Mingyu yg menunggu jawaban darinya.
Saat Jungkook menceritakan semuanya, raut wajah Mingyu langsung sedih dan murung, berkali kali ia menepuk pelan punggung Jungkook sambil meneteskan air mata.
"Aku harus apa Gyu? Haruskah aku menjauhinya? Aku tidak ingin menyakitinya lagi"
"Kau lupa dengan ucapan Jimin Hyung? Kau mungkin akan menyakiti hatinya lebih dalam jika seperti itu"
"Jadi aku harus bagaimana Mingyu-ssi?! Aku tidak bisa memaksa perasaanku, dan juga aku tidak ingin melihat Sulhye pergi!," pekiknya lantang.
"Kalau kau tidak ingin dia pergi, temani dia sampai akhir, jangan gunakan perasaanmu. Gunakan akalmu Kook, lupakan semua tentang memanfaatkan Sulhye, gunakan akalmu atau dia benar benar pergi"
"Tapi-"
"Terserah kau Kook, kalau kau ingin dia cepat cepat pergi, jauhi. Kalau kau ingin dia sembuh, temani sampai Sulhye sembuh, tapi semua terserahmu sekarang"
"Tolong rahasiakan ini dari yg lain, aku akan lakukan sebisaku," ucapnya lalu pergi dari hadapan Mingyu.
"Aku akan merahasiakannya Kook, jika kau menggunakan akalmu, akan ku ingat hari ini. Tolong lakukan ini dengan baik, Jeon Jungkook, aku berdoa semoga kau jatuh padanya," ucap Mingyu saat Jungkook sudah pergi.
.
.
.
.
Sulhye Side
Dari tadi Sulhye tidak bisa diam dari posisi berbaringnya, ia merasa bosan karena Ayah dan Kakaknya sedang bekerja sementara Jihyo dan Sora sedang pergi membeli kebutuhannya. Ia hanya ditemani oleh laptopnya yg sudah panas karena 24jam tidak ia matikan, ia merasa seperti laptop yg menonton dirinya.
"Dimana Jihyo dan Sora Eonni? Aku kesepian," rengeknya sebelum pintu kamarnya diketuk.
"Siapa- P-Paman dan Eomma Jeon? A-apa yg kalian lakukan disini? Bagaimana kalian tau aku sakit?"
"Shhh...jangan menangis sayang, Appamu yg memberi tau kami," Nyonya Jeon memeluk Sulhye yg hampir botak itu.
"T-tapi...kalian tidak memberi tau Jungkook kan?"
Mereka menggeleng lalu merangkul Sulhye seperti putrinya, "jangan menangis, lihat Eomma membawa Junjoo karena ia ingin bermain dengan Eonninya".
Matanya berair saat melihat seorang anak kecil dengan pakaian formalnya berlari kearah Sulhye lalu memeluknya, "Noona...Junjoo rindu, kenapa rambut Noona pendek sekali? Noona seperti laki laki".
KAMU SEDANG MEMBACA
50 Days Falling For My Boss, JJK
Fanfiction[COMPLETED] "Dalam 50 hari, akan kubuat kau jatuh cinta padaku Jeon Jungkook" "Dasar aneh" Park Sulhye, wanita berumur 24 tahun yg lahir diBusan, wanita cantik yg memiliki badan dan tinggi ideal. Ia bekerja diJeon Interprises, perusahaan terbesar di...