Day : 3

1.3K 88 0
                                    

---

(It isn't about love, it's about realtionship)

---

Pagi, Pyeongchang-dong

Sulhye mengerjapkan matanya beberapa kali, ia melihat pemandangan yg jarang ia rasakan, Ayah dan Kakaknya sedang berbaring bersama dengannya. Hampir saja ia mengeluarkan air mata jika Jimin tidak bangun.

"Kenapa menangis huh?," tanya Jimin.

"Bukan apa apa Oppa, kenapa kalian bisa disini denganku?"

"Appa yg mengikuti Oppa, aku kan selalu tidur bersamamu, Appa hanya ikut ikut"

"Bukan, Appa ini sedang rindu dengan anak gadis Appa," sela Ayahnya.

"Jadi, Appa hanya rindu dengan anak gadis Appa? Anak lelaki Appa tidak?"

"Untuk apa? Anak lelaki ini tidak perduli denganku, malah memerintahkan adiknya untuk menjemput Appanya"

"Kan aku sibuk! Lagi pula aku meminta tolong padanya," pekik Jimin.

Ketika Jimin dan Ayahnya sibuk berkelahi, Sulhye memilih untuk pergi dan memasakkan sarapan, seakan tau jika Ayahnya akan datang, semua isi kulkas sudah penuh dengan makanan favorit Ayahnya.

"Hmmm...aku harus membuat yg spesial untuk Appa"

.

.

.

.

"Selesai. Appa! Oppa! Ayo turun, kita sarapan," tidak mendengar adanya sahutan, Sulhye akhirnya berjalan ke arah kamarnya.

Sulhye sangat terkejut melihat tingkah Ayah dan Kakaknya ini, kamarnya menjadi berantakan dan Sulhye melihat baju Ayahnya yg melonggar akibat ditarik oleh Jimin, sedangkan pipi Jimin sudah membengkak dan memerah.

"Astaga! Appa! Oppaaa!," teriak Sulhye.

"Kalian seperti anak kecil saja, tidak bisa sehari saja, sehari...kalian akur? Tidak bisa?"

Sulhye mulai menggumpulkan bantal dan selimut yg berserakan, "Appa! Ganti bajunya! Dan tunggu Sulhye dibawah! Oppa! Cuci wajahmu! Setelah dicuci duduk dikasur nanti ku obati...tolong," ucap Sulhye kesal.

Dengan wajah kesal Sulhye melipat selimut serta meletakkan bantal pada tempatnya, wajahnya masam dibuat oleh Ayah dan Kakaknya.

"Kenapa dia sangat mirip dengan Eomma?," tanya Jimin pada Appanya.

"Kan? Appa terkejut tiba tiba seperti melihat Eommamu"

"Appa...Oppa...cepat lakukan yg Sulhye pinta tadi," selanya.

"I-iya...," ucap mereka serentak.

.

.

.

.

Dengan telaten, Sulhye mengoles salep pada pipi Jimin, "Oppa...kau tau kan kalau aku sangat sayang pada kalian?".

"Hmm...Oppa tau Hye, kami-pun tidak bisa berhenti menyayangimu"

"Hye mohon pada Oppa, jangan berkelahi terus dengan Appa...aku sayang pada kalian, aku tidak bisa melihat kalian berkelahi seperti anak kecil. Hye rindu dengan suasana dimana Eomma masih ada," ucap Sulhye kemudian mencium pipi Jimin yg telah kering setelah dioles salep.

"Hye tunggu dibawah Oppa"

Jimin langsung memegang pipinya, "Jungkook harus menyesal karna menyia-yiakan malaikat sepertimu Hye".

50 Days Falling For My Boss, JJKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang