"Siapa dia?"
Tiga sahabat Gamal langsung menoleh. Kemudian mengikuti arah tatapan Gamal. "Lah ada anak baru woy." seru Taren si lelaki berambut kriting.
"Kapan masuknya? Baru pertama kali liat gue." sambung Eger si lelaki botak.
"Setau gue gaada murid baru deh." sahut Jio.
Kepala Jio di pukul oleh Eger. "Sok tau lo, kodok!" ucapnya kemudian menatap kembali kearah perempuan asing dimata mereka itu.
"Lo kaya gatau Jio aja. Jio sama aja kaya emak-emak komplek, kang gosip. Berita dari ujung benua aja tau dia." ejek Taren.
Jio tak terima akan pernyataan kedua sahabatnya pun memukul balik kepala keduanya. "Pala lo emak-emak. Gini-gini gue laki-laki tulen. Mau lo liat punya gue?! Ha?!" teriaknya.
Teriakan Jio membuat seluruh tatapan dikantin kini mengarah padanya. Jio hanya bisa menyengir dengan menyatukan kedua telapak tangannya sambil mengatakan maaf. Sedangkan Taren dan Eger hanya terkikik melihat Jio.
Gamal tiba-tiba berdiri pun menarik perhatian semua siswa termasuk sahabatnya. Ia meninggalkan mejanya dikantin kemudian mendekati satu meja berisikan tiga siswi disana.
Tanpa izin ia duduk tepat di sebelah siswi berpenampilan culun dengan kacamata besar si wajahnya. Kemudian Gamal mrnatap ke arah depan. Melihat dengan detail wajah gadis yang baru saja ia temui.
"Gamal ngapain disini?" tanya Tiara dengan gugup dan wajah merah. Tentu saja Tiara adalah salah satu penggemar Gamal. Melihat lelaki tampan itu duduk disampingnya membuat jantungnya dag dig dug.
"Siapa nama lo?" tanya Gamal yang masih menatap ke arah Flara.
Flara kemudian mengangkat kepalanya. Ia menatap lelaki dihadapannya dengan sinis. Kemudian ia beralih menatap Rena yang baru saja menghabiskan sepiring nasi goreng.
"Rena sudah selesai?" tanya Flara tanpa menjawab pertanyaan Gamal.
Rena mengangguk gemas. "Sudah kak." ucapnya.
"Yauda ayo kita balik ke kelas ya. Kakak antar." ajak Flara yang diangguki oleh Rena.
"Ayo, Ti. Lo masih mau disini atau gue tinggal?" tanya Flara kesal melihat sahabatnya yang masih duduk dengan tatapan memuja ke arah lelaki yang tak ia kenali itu.
"Eh? I-iya Ra. Gue ikut." Tiara pun bangkit dan mengikuti Flara dan Rena.
Sedangkan Gamal masih setia ditempatnya. Menatap punggung yang menjauh dari kantin. Sebuah senyuman terbit diwajahnya. Membuat seluruh siswi memekik senang karena melihat wajah Gamal yang semakin tampan.
Ketiga sahabatnya pun langsung berlari menghampiri Gamal. Pasalnya sahabat mereka itu sangatlah jarang memperlihatkan senyumannya pada siapapun itu. Kecuali pada orang yang membuat Gamal nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gamal & Flara [Completed]
Teen Fiction🕢 COMPLETED🕢 🚨FOLLOW BEFORE READ🚨 Bukan cerita cinta biasa. Bukan cerita keluarga biasa. Bukan cerita yang bisa membuatmu terkejut. Bukan cerita yang bisa membuatmu menangis. Bukan cerita yang bisa membuatmu kagum. Bukan cerita yang bisa membuat...