Chapter 40 (END)

1.4K 35 0
                                    

Hari demi hari berganti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari demi hari berganti. Rasanya sudah sekitar tiga hari setelah kejadian paling mengerikan dihidup Flara terjadi. Bersyukurnya kini Flara sudah tinggal bersama dengan Yunita dan Rena. Tanpa disangka ternyata lelaki jahat yang juga ayahnya yaitu Liver menurunkan seluruh kekayaannya atas nama Flara.

Ketika mengetahui seluruh kekayaan itu, Flara menolak mentah-mentah. Ia tak ingin menerima kekayaan haram itu. Tapi Yunita mengatakan sesuatu yang membuat hati Flara sedikit tersentil.

"Mama bertahan selama ini karena mama berharap papa kamu berubah. Grace menceritakan semuanya pada mama. Selama masa hidupnya, papamu dikelilingi orang yang tidak baik. Ayahnya suka berselingkuh, begitu juga ibunya. Sejak kecil dia tidak merasakan kasih sayang yang banyak seperti yang kalian rasakan. Makanya dia tidak bisa membedakan mana sayang untuk keluarga dan untuk seorang wanita." Yunita yang masih berbaring lemah di kasur kamar rumah sakit itu membelai rambut Flara dan Rena dikedua sisi kasur.

"Maafkan papa kalian." ucap Yunita.

"Gak ma. Dia udah nyakitin mama. Lihat aja mama sampe kurang gizi kan? Papa jahat!" ucap Rena. Sementara Flara hanya diam saja.

Yunita tersenyum lemah. "Papa kalian hanya lepas kontrol saja. Dia menyiksa mama kalau Grace, kakak mama membangkang. Kalian tahu sendiri bagaimana emosi papa kalian kan?" tanyanya. Rena dan Flara mengangguk.

"Grace menyalah artikan seluruh tindakan Liver, nak. Liver memerintahkan seluruh penjaganya untuk terus menjaganya karena ia takut Grace akan disakiti. Karena banyak yang tahu kalau Grace adalah kelemahan Liver." Yunita tersenyum lemah. "Papa kalian memang salah, mama akui itu. Tapi dia juga sudah tiada, nak. Tolong maafkan papa kalian. Bagaimanapun dia adalah papa kalian." pintanya.

"Baik, ma." ucap Flara.

"Kak!" teriak Rena tak terima.

Flara menatap Rena. "Kita tidak banyak tahu tentang papa. Kita hanya tau semua kejahatan papa. Tanpa tahu kebaikan papa. Memaafkan papa gak akan buat kita terlihat lemah, dek. Maafkan papa." ucapnya.

Rena mengangguk lemah. "Baiklah, kak."

Kini mereka berada di peninggalan terakhir yang disediakan Liver untuk Yunita dan anak-anaknya. Karena semua aset lain seperti perusahaan, rumah lain, bahkan seluruh kendaraan yang dimiliki lelaki itu diserahkan oleh Flara untuk disita oleh pihak yang berwajib.

Sebuah rumah minimalis dua lantai menjadi peninggalan terakhir sekaligus menjadi istana Flara saat ini. Sebuah keluarga yang sangat ia rindukan akhirnya berkumpul didalam rumah itu.

 Sebuah keluarga yang sangat ia rindukan akhirnya berkumpul didalam rumah itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gamal & Flara [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang