Chapter 30

447 22 0
                                    

Gamal menggelengkan kepalanya lesu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gamal menggelengkan kepalanya lesu. "Gue terpaksa." ucapnya.

"Terpaksa? Maksudnya?"

Mengalirlah cerita Gamal....

~~~

Gamal baru saja meletakkan tasnya dan meluruskan tubuhnya disofa yang ada diruang keluarga rumahnya. Ia baru saja pulang setelah mengantar Flara pulang. Senyuman tak hilang dari wajah Gamal. Ia bahagia karena Flara memeluknya sepanjang jalan tadi. Rasanya Gamal ingin melayang saat itu juga.

Tiba-tiba Vio turun dari lantai dua rumahnya dengan keadaan panik. Membuat Gamal kaget dan mencegah mamanya yang kini berlari menuju keluar rumah.

"Bunda. Bunda kenapa?" tanya Gamal lembut.

"Itu nak. Ayah temen kecil kamu, si Nana. Ayahnya meninggal. Nana sekarang teriak-teriak gitu. Bunda mau kesana." jawab Bundanya dengan tatapan khawatir.

"Gamal temenin, Bun."

Gamal pun mengantarkan Bundanya ke rumah yang hanya berjarak dua rumah setelah rumahnya itu. Ia melihat bendera berwarna merah berada dipagar rumah cukup megah itu. Dari luar saja Gamal sudah mendengar teriakan histeris seorang gadis.

"Papiiiiiiii!!!!!!!! Gak! Papi gaboleh pergi! Papiiiii! Siapa yang izinin kalian tutup wajah papi! Jangan tutupppp! Papi gue gabisa nafassss! Bukaaaaaa!"

Gamal melihat dan mendengar itu pun mematung di depan pintu yang terbuka. Ia melihat sosok yang ia kenali sebagai ayah teman kecilnya itu kini berbaring tak bernyawa diatas kasur kecil berwarna putih dengan kain putih menutupi seluruh tubuhnya. Disamping itu ada Nana atau yang orang kenal dengan Deana berteriak histeris dengan bertindak berlebihan sehingga dua wanita memegangi dirinya.

"Na. Tenang ya, Na. Ayo ikhlas ya. Doain papinya ya, Na." ucap Vio yang sudah berada disamping Deana.

Deana menangis histeris. "GAAKKK! PAPI KENAPA DITUTUP! ENGGAAA! GABOLEH ADA YANG BAWA PAPI AKUUUU! PAPIIIIII! GAKKKKKK!" bahkan teriakan Deana sudah sangat serak.

Gamal mendekati Deana. Memang selama ini dirinya dan Deana tidak dekat. Karena Deana adalah mantan kekasih Eger , maka dari itu Deana memutuskan menjauh. Bagi Gamal memang Deana memiliki sifat egois yang tinggi tapi dimata Gamal, Deana adalah sosok gadis biasa.

"Na. Udah." ucap Gamal mendekati Deana.

Deana menatap Gamal dengan sendu. Ia langsung memeluk Gamal. Gamal sudah terbiasa akan hal itu. Seperti yang sudah kalian tau, Deana teman kecilnya. Hal seperti ini memang sudah biasa.

Gamal & Flara [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang