Sepulang sekolah Flara sudah memastikan kalau Rena pulang dengan selamat menggunakan ojek onlinenya. Sekarang yang perlu Flara lakukan adalah mengambil koper yang ia titip di warung dekat sekolah, lalu pergi mencari kost terdekat dengan sekolah.
"Makasih ya, bu. Maaf ngerepotin. Saya permisi." pamit Flara sopan saat ia mengambil koper besar miliknya disebuah warung kopi. Ia pun berjalan meninggalan warung kopi itu. Sang empunya warung hanya menatap iba punggung Flara.
"Bu ipeh! Saya dari tadi panggilin loh bu." oceh seorang siswa yang berseragamkan sama dengan Flara.
"Yaampun marah-marah melulu kamu tuh, ndok. Mau pesan apa?" tanya seorang wanita yang dipanggil 'Ibu Ipeh" itu.
"Lagian ibu liatin apaan si? Mau teh manis dingin bu sama mie instannya yang kuah satu." ucap siswa itu.
"Ituloh tadi ada temen satu sekolah kamu juga, Gamal. Dia nitipin koper disini. Kasian deh kayanya dia diusir kali ya dari rumahnya." ucap Ibu Ipeh sambil memanaskan air diwajan.
"Temen sekolah saya, bu?" tanya Gamal.
Bu Ipeh mengangguk. Kemudian keluar dan melihat masih adanya Flara yang sedang duduk dihalte sambil memegang ponselnya. "Tuh anaknya." tunjuk Bu Ipeh.
Gamal pun mengikuti arah pandangan Bu Ipeh dan terkejut. Gadis yang membuatnya pusing, uring-uringan bahkan sampai bertengkar dengan Eger ada disana. Dengan sebuah koper besar disebelahnya.
"Kasian ya, cantik-cantik tapi kayanya hidupnya kok- loh Gamal! Ndok! Ini gimana mienya?" Bu Ipeh terkejut melihat sosok Gamal yang sudah berlari ke arah Flara.
Flara saat ini menggunakan ponselnya untuk mencari tau dimana letak kost strategis, aman, nyaman, dan murah didekat sekolahnya. Ia mencari dengan tatapan fokus pada benda pipih ditangannya. Tanpa menyadari sosok Gamal sudah berdiri disebelahnya.
"Lo lagi nyari kostan?" tanya Gamal tiba-tiba.
Flara sontak terkejut dan hampir menjatuhkan ponselnya. Ia pun menatap tajam kearah Gamal. Gamal berdiri dengan senyuman tampan diwajahnya.
"Lo ngapain disini?" tanya Flara.
"Lo tau kan kalau pertanyaan harus dijawab, bukan malah nanya balik." ucap Gamal tanpa menjawab pertanyaan Flara.
"Lo juga ga jawab pertanyaan gue." ketus Flara.
Gamal harus menyabarkan dirinya menghadapi sosok Flara. Ia pun menahan senyuman diwajahnya. "Yauda gue jawab. Tadi Bu Ipeh kasih tau kalau calon istri gue itu nitip-"
"Jawab yang bener kalau lo gamau tulang kering lo gue tendang lagi."
Tentu saja Gamal merinding. Mengingat sakitnya tulang kering miliknya yang bahkan membiru akibat ulah gadis itu. "Iyaiya. Bu Ipeh kasih tau kalau ada siswa disekolah gue yang nitip koper dan dia nunjuk lo. Makanya gue kesini. Sekarang lo jawab pertanyaan gue. Lo nyari kostan?" jelas dan tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gamal & Flara [Completed]
Teen Fiction🕢 COMPLETED🕢 🚨FOLLOW BEFORE READ🚨 Bukan cerita cinta biasa. Bukan cerita keluarga biasa. Bukan cerita yang bisa membuatmu terkejut. Bukan cerita yang bisa membuatmu menangis. Bukan cerita yang bisa membuatmu kagum. Bukan cerita yang bisa membuat...