Chapter 37

477 22 0
                                    

"Kemarin waktu kita diruangan cctv tempat mbui, ayah melihat satu temanmu tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kemarin waktu kita diruangan cctv tempat mbui, ayah melihat satu temanmu tersenyum. Logikanya disaat seperti itu bukan saatnya tersenyum kan?"

"Siapa, yah?"

"Jio."

"Ha? Tapi tadi Taren-"

"Dia menjebak kalian. Bukan Taren pelakunya. Ayah bisa pastikan Taren tak ada niatan buruk sedikitpun. Apa kau lupa ayah siapa? Ayah bahkan sudah menyelidiki semua latar belakang sahabatmu itu. Tapi ada satu kejanggalan diantara ketiganya. Dan itu dari Jio."

"Kejanggalan apa?"

"Apa kau tau orang tua Jio dimana?"

"Dirumah Jio cuma ada tante Grace. Kata Jio ayahnya pilot jadi jarang pulang."

"Kebohongan pertama. Ayahnya bukan pilot. Kemudian Grace adalah mantan istri Liver. Hal itu berarti...?"

"Jio saudara Flara?"

"Tepat sekali! Apa kau selama ini tak melihat? Bagaimana Jio dan Flara? Warna mata mereka saja sama, otak mereka pintar dan cenderung memiliki pemikiran yang sama."

"Ta-tapi agama mereka?"

"Kebohongan kedua. Dia memalsukan agamanya, nak. Bahkan Grace dan juga Jio terdaftar sebagai jemaat disalah satu gereja disana."

"Ada apa ini yah maksudnya?!" Gamal tak tahan lagi. Kepalanya sudah pusing. Semua kenyataan menyakitkan yang dalam sekejab ia ketahui membuatnya pusing.

"Sepertinya Jio yang membantu Liver."

"Gak! Gamungkin, yah!"

Seorang pria berkaca mata mendekati Gamal. "Kau tau, Lion? King adalah salah satu pencari informasi terhandal di SG atau bahkan di kepolisian. Semua informasi darinya selalu akurat." ujarnya.

"Kendalikan emosimu. Sekarang fokus utama kita menyelamatkan Yunita, Flara, Rena. Mereka sudah pasti disatu tempat. Ayah akan berusaha juga cari Taren. Kamu tenang saja." ujar Putra.

"Jio?" tanya Gamal.

Putra tersenyum. "Jio pasti ada disana, nak. Kita tak perlu mencarinya. Ia akan muncul sendiri." jawabnya.

"Ayo. Kita selesaikan ini semua."

°•°

"Lepaskan Rena! Kumohon!" teriak Flara ketika melihat Rena yang pingsan dibawa oleh beberapa lelaki berbaju hitam.

"Tenang saja. Orang-orangku hanya membawanya ke ruangan yang nyaman. Mereka tidak akan macam-macam pada anakku." ujar Liver santai. Flara menghela nafasnya lega.

"Tapi jika kau menolak untuk menikahiku, aku pastikan seluruh orang-orangku disini akan bahagia mendapatkan pengganti Yunita." lanjut Liver dengan senyuman miringnya.

Gamal & Flara [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang