Gamal seperti biasa duduk disudut cafe tempat Flara bekerja. Secangkir green tea latte buatan Flara sudah tersedia diatas mejanya. Sudah cangkir ke tiga namun Gamal tidak bosan merasakan manisnya minuman hangat itu.
Flara tidak berinteraksi dengan pembeli. Ia hanya bertugas untuk membuat minuman-minuman pesanan. Menjadi bartender tentu saja tidak mudah. Tangan Flara harus bergerak terus menerus. Karena cafe tempat dirinya bekerja cukup ramai pengunjung.
Seperti hari ini ,hari sabtu. Bahkan Gamal dapat melihat Flara sangat kelelahan. Tapi ia tetap fokus. Sesekali ia menegakkan tubuhnya yang kelelahan. Jujur Gamal tidak tega, tapi apa daya. Dia bukan suami Flara. Bukan orang yang bisa menghidupi Flara. Namun melihat bagaimana kerasnya Flara bekerja membuat Gamal berjanji dengan dirinya. Kalau ia akan bekerja sekuat tenaga untuk membahagiakan Flara dimasa depan.
Padahal belum tentu masa depannya adalah Flara, bukan?
Musik akustik menambah suasana cafe menjadi lebih santai. Petikan gitar yang menambah kesan cozy membuat seluruh pengunjung seolah menghilangkan beban mereka.
Flara akhirnya pun merenggangkan tubuhnya setelah membuat beberapa pesanan. Ia meminum air mineral yang ada dibotolnya yang sudah ia bawa setiap hari. Seperti biasa, malam minggu cukup ramai pengunjung.
"Test!"
Suara mic dari panggung kecil yang ada di cafe itu membuat Flara menoleh. Seketika matanya membulat. Melihat sosok berpakaian sekolah dengan jaket hitam itu duduk diatas kursi yang ada dipanggung dan mengarahkan mulutnya ke arah mic.
"Selamat malam semuanya. Saya Gamal, saya akan menyanyikan lagu spesial dari saya untuk seseorang yang ada disini yang mungkin tidak bisa saya sebutkan. Karena belum official. Malu juga kalau saya sebut namanya, taunya saya ditolak." ucapan Gamal membuat pengunjung tertawa kecil.
"Baik. Saya mempersembahkan lagu ini untuk dia yang sudah bekerja keras."
Suara petikan gitar mulai terdengar. Ternyata Gamal memainkan gitar juga diiringi gitar lain oleh pemain gitar di cafe tempat Flara bekerja. Alunan gitar itu saja sudah membuat Flara jatuh hati. Ditambah wajah tampan Gamal yang tampak serius memetik setiap senar itu.
Gamal. You make me fallin' deeper and deeper. batin Flara.
The other night, dear
As I lay sleeping
I dreamt I held you in my arms
When I awoke, dear
I was mistaken
So I hung my head, and I criedSuara Gamal terdengar sangat halus. Membuat hati Flara benar-benar hangat saat ini. Gamal menyanyikan sambil menutup matanya.
Namun tiba-tiba Gamal membuka matanya dan menatap Flara dengan dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gamal & Flara [Completed]
Teen Fiction🕢 COMPLETED🕢 🚨FOLLOW BEFORE READ🚨 Bukan cerita cinta biasa. Bukan cerita keluarga biasa. Bukan cerita yang bisa membuatmu terkejut. Bukan cerita yang bisa membuatmu menangis. Bukan cerita yang bisa membuatmu kagum. Bukan cerita yang bisa membuat...