Chapter 9

471 25 0
                                    

Hari sudah mulai meredup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari sudah mulai meredup. Matahari sudah mulai menyelesaikan tugasnya hari ini. Banyak orang yang sudah mulai menutup jendela mereka dan menyalakan lampu-lampu untuk mengganti matahari sebagai penerang mereka.

Saat ini Flara sudah berdiri disebuah gedung dengan banyak pintu berwarna abu-abu. Flara sudah berdiri disana sekitar 5 menit. Mempertimbangkan apakah ia memang harus menuruti permintaan adiknya.

Demi Rena.batin Flara berusaha meyakinkan.

Belum sempat Flara menekan bel yang ada, pintu pagar tinggi berwarna hitam itu terbuka lebar. Dari sana sosok wanita yang belum terlalu tua keluar dengan senyuman diwajahnya.

"Kamu pacarnya Gamal ya?!" pekik wanita itu dengan semangat.

Flara langsung terkejut. Ia menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

"Oh bukan? Padahal aku berharap anak nakal itu dapet pacar secantik kamu." ucap wanita itu terang-terangan.

Sadar akan tak adanya respon dari Flara, wanita itu langsung berdeham. "Apa yang kamu lakukan disini cantik?" tanyanya.

"Ehm.. disini ada kamar kosong?" tanya Flara pelan.

"Ada. Kamu ingin nge-kost disini? Wah! Aku senang nih akhirnya ada bidadari nge-kost ditempatku!" respon wanita yang pastinya sangat berlebihan untuk seorang ibu kost.

"I-iya. Tapi sebelumnya boleh saya tau harganya, bu?" tanya Flara sopan.

Bukannya menjawab justru wanita itu menggandeng Flara langsung masuk kedalam dengan wajah sumringahnya. "Tenang aja. Kamu sanggupnya berapa aja pasti aku terima. Satu lagi, jangan panggil aku ibu. Aku berasa tua sekali. Aku ini masih lajang asal kau tau saja." ujarnya sambil terkekeh.

"Ma-maaf." ucap Flara tak enak.

"Sudahlah. Sekarang panggil saja aku 'mbui'. Itu panggilan kesayangan Gamal. Sekarang karna kau akan menjadi anak kost kesayanganku maka panggil aku dengan mbui. Ayo kita ke kamarmu!" teriak wanita dengan sebutan mbui itu sambil menarik Flara.

Merekapun tiba disebuah kamar sederhana yang bahkan didalamnya sudah tertata rapi. Sebuah kasur dengan lemari didepannya, sebuah meja serta rak kecil dan horden berwarna putih. Semuanya tampak sederhana namun tidak terlalu 'kewanitaan' bagi Flara.

 Semuanya tampak sederhana namun tidak terlalu 'kewanitaan' bagi Flara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Gamal & Flara [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang