Chapter 34

378 21 0
                                    

Suasana sekolah seperti pada umumnya banyak murid berjalan menuju gedung bertingkat dengan banyak ruangan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana sekolah seperti pada umumnya banyak murid berjalan menuju gedung bertingkat dengan banyak ruangan itu. Ada yang bercanda gurau, ada yang berdandan, ada yang tidak melakukan apapun, atau bahkan memilih mengerjakan tugas yang belum mereka selesaikan.

"Rena!" panggilan seorang siswa membuat siswi berkuncir kuda itu menoleh ketika baru saja memasuki lingkungan sekolah.

"Hai kak Gamal." sapa Rena. Ya, yang memanggilnya adalah Gamal.

"Hai, Rena. Mau nanya boleh?" tanya Gamal. Rena mengangguk.

"Flara gak sekolah?" tanya Gamal.

"Aku gatau kak. Kenapa?" jawab dan tanya balik Rena.

Gamal menggaruk kepalanya yang tidak gatal. "Tadi gue mau jemput dia ke kost tapi gak keluar keluar. Gue chat juga deliv tapi ga dibales. Gue kira lo tau." jawab Gamal.

"Biasanya kakak suka bangunin aku pagi-pagi lewat telefon. Tapi pagi ini engga. Mungkin kakak kecapekan kerja, kak. Nanti kita ke kost kak Flara aja kalau emang dia ga sekolah . Kak Flara kasih aku duplikat kunci pagar sama kamarnya kok kak." tawar Rena.

"Oke. Makasih banyak ya Ren." raut wajah Gamal tampak sumringah sekali mendengar tawaran Rena.

Kemudian Gamal pun langsung pergi ke kelasnya yang sudah berkumpul ketiga sahabatnya itu. Terlihat Jio sibuk dengan bukunya, Taren dengan ponselnya, dan Eger terlihat menatap jendela.

"Woy!" panggil Gamal sambil menaruh tasnya dibangku sebelah Eger.

"Way woy way woy. Eh Gam nanti kita ke warnet deket sekolah yuk! Kata Jio diskon plus plus!" ajak Taren dengan wajah bahagianya tapi masih fokus pada game diponselnya.

"Lo ikut kan, Mal?" tanya Jio. Gamal menggelengkan kepalanya.

"Lah ngapa? Deana lagi?" tanya Jio sinis.

"Bukan. Gue gabisa janji. Kalau Flara gak masuk hari ini, gue mau ke kostnya sama Rena takutnya itu anak sakit kebanyakan kerja." jawab Gamal.

"Yaudah. Kabarin aja kita lo bisa atau ga nanti ya." ucap Jio yang sedikit lega karena sahabatnya itu sudah kembali mendapatkan pencerahan untuk kembali pada Flara.

Tatapan Gamal jatuh pada sosok Eger yang masih diam sambil menatap keluar jendela. Eger memang cuek, tapi dia bukanlah orang yang tidak menyapa temannya. Gamal tau, hubungannya dan Eger memang tak baik. Semarah apapun Gamal pada sahabatnya itu, ia tak akan membuat hubungan mereka retak begitu saja.

"Ger!" panggil Gamal sambil menepuk pundak lelaki itu.

Eger tampak terkejut dan langsung menatap Gamal dengan datar. "Apaan?" tanyanya.

"Gapapa. Itu anak-anak mau ajak ke warnet. Lo gak ikut?" ajak Gamal.

Eger menggelengkan kepala. "Gue harus bantu nyokap." ucapnya.

Gamal & Flara [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang